Day - 2

8 2 0
                                    

Pelabuhan Marly era 90'an
21.12

Kapal-kapal dari daerah luar berlabuh di pelabuhan. Kapal-kapal yang membawa hal-hal baru dan mengekspor barang dari pulau Marly.

Membawa dan mengambil sesuatu ketika datang.

" Seperti dirimu."

Mercusuar yang menerangi jalan perairan menemani sang rembulan disaat malam, air laut berombak-ambik menggoyangkan kapal-kapal yang membisu ketika camar berterbangan. Long dress putih polos bertiup dengan lentera kuning tua menyinari pelabuhan yang tengah beristirahat.

Mata sayu nya memandang jauh laut tak berujung, kaki kecilnya berjalan menuju kapal kecil didekatnya lalu menyimpan lentera kuning tua itu disampingnya; menopang dagunya melanjutkan tatapan sayu nan jauh pada sang lautan tak berujung.

Ia menunggu sang kapal kembali, kembali berlabuh pada dirinya. Kapal yang membawa kenyamanan dan rasa bahagia pada dirinya selama ini.

Ia masih menanti kapalnya yang membawa Hati nya.

" Hatiku itu ada padamu, kalau kau tiada aku tak punya hati lagi."

Ia beranggapan kapalnya itu masih dalam perjalanan pulang.

" Kau dijalan pulang kan kapalku? Perairan Marley menunggumu kau tahu."

Ia masih mengharapkan kapalnya yang telah karam di laut sana.

" K-kau... Masih dijalan pulang kan? Hiks."

Lentera kuning tua dan kapal-kapal di Pelabuhan telah menjadi teman pendengar setia sang gadis yang merindukan kapalnya disetiap malam purnama tiba.

[A/n]
Ini masuk tentang kapal gak sih 😭
Maaf kalau bucin terus, Angst + Cringe lagi :"(

14 Days Writing ChalenggeWhere stories live. Discover now