Day - 1

18 3 0
                                    

Kantor keamanan 01
22.56

Bungkus permen karet ke-sepuluh dibuka oleh gadis bersurai jelaga, membuka maskernya lantas mengunyah permen karet berwarna biru tersebut.

Ardi, salah satu rekan sang gadis mengernyit heran," Kak Rena suka banget sama permen karet bubble gum ya?" Sang gadis—Rena mengangguk.

" Iya, emang kenapa Di?" Rena menyakukan tangannya pada saku Hoodie Navy nya, menatap Ardi diseberangnya.

Ardi menggaruk tengkuknya," ya jangan kebanyakan atuh makan permen karetnya, perasaan tiap ketemu kak Rena pasti lagi ngunyah permen karet." Tegur Ardi cengengesan.

Rena mengganguk," ya aku juga tahu kalau kebiasaanku harus dirubah, tapi kalau udah candu harus gimana lagi." Tersenyum tipis dibalik maskernya," Di, bosen gak?"

" Bosen! Kak Rendi belum dateng-dateng juga soalnya."

" Ah ya, julukan Jam karet kayaknya emang pas buat kembaranku."

" kamu bosen kan? mau dengerin cerita dibalik permen karet bubble gum gak? Mungkin ini bakal jadi cerita gak jelas juga sih," tawarnya.

" MAU!!"

" Tapi jangan ceritain ke yang lainnya ya." Rena membuka maskernya.

" Kakak kalau gelisah atau cemas karena misi pasti ngegelemetukin gigi, kadang sampe nge ganggu yang lain.
Saat itu, dua tahun lalu sebelum kau masuk rekan kakak yang nyaranin buat makan permen karet kalau lagi gelisah." Manik Heterocromia nya menatap sepatunya, teringat kembali dengan pemuda yang membuatnya menjadi maniak permen karet.

"Ren, kamu kalau gelisah atau cemas karena misi sering ngegelemetukin gigi kan? Mending kamu ngunyah permen karet aja, suara geletukan gigi mu bikin gak nyaman katanya."

Ucapannya pun masih teringat jelas dikepala Rena, menghela nafas melanjutkan ceritanya.

" Ya kakak iyain aja sarannya, terus kakak dikasih permen karet rasa bubble gum dan ternyata emang ampuh buat bikin tenang."

"Renren! Nih permen karetnya, makannya jangan kebanyakan! Pas kamu gelisah aja ya, janji?"

" Cih, iya iya janji."

Ah sial, suaranya masih terdengar jelas di telinga Rena. Janjinya pada pemuda manik Amber itu dilanggar olehnya.

" Bubble gum, rasanya asam-manis dan warnanya biru. Rasa dan warna yang cocok untukku yang butuh penenang."

Biru, warna kesukaan pemuda itu walau tak serasi dengan manik ataupun surainya yang berwarna honey brown. Katanya, biru itu menarik sekaligus misterius.

" Biru itu warna yang bikin tenang, Aku suka! Warna yang menarik sekaligus misterius menurutku haha!"

Ardi mengangkat tangannya," kalau boleh tahu, rekan kakak siapa?"

Nafas Rena tercekat, matanya tersirat kesedihan yang dalam," namanya—

—Fadhly." 

Ardi membatu, ia tahu orang yang disebut Rekannya. Orang yang dihormati di seluruh kantor keamanan.

Fadhly Azki 2003–2019
- gugur saat misi di pesawat 0120

" Ah ya, sepertinya aku benar-benar telah candu dengan permen karet bubble gum ini. "

14 Days Writing ChalenggeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang