CHAPTER 4

424 68 1
                                    

Kini Chanyeol dan Baekhyun sudah ada di dalam mobil dalam perjalanan menuju rumah Baekhyun

"Di mana alamat rumahmu?"

Bukannya menjawab, Baekhyun malah berceloteh "Kau tahu? Tadi itu hampir saja wahh... kau sudah mengacaukan kesenanganku hari ini"

Chanyeol mengernyit "Kesenangan apa?"

"Tadi itu aku hampir pulang dengan Sehun sunbae kalau kau tidak tiba-tiba datang dan mengaku akan pulang denganku. Lagi pula, kapan aku bilang aku akan pulang denganmu?"

Chanyeol melirik sekilas, entah kenapa tidak suka mendengar penuturan Baekhyun

"Ahh, tapi yasudahlah, yang penting aku bisa pulang. Tapi aku penasaran, siapa orang iseng yang berani merusak ban mobilku? Kalau aku tahu, aku akan membalasnya suatu hari nanti"

"Baekhyun"

"Hm?" Baekhyun menoleh ketika merasa Chanyeol memanggil namanya

"Kau... suka dengan senior muka datar itu?"

"Muka datar? Ya! Bisa-bisanya kau mengatakan itu?!"

"Jawab saja, iya atau tidak?"

Baekhyun berdecih sekali, berfikir sejenak dan mulai bicara "Sebenarnya tidak juga, tapi... agak menyukainya mungkin"

Chanyeol hanya diam hingga Baekhyun menoleh "Kenapa memangnya?" Chanyeol masih diam membuat Baekhyun tersenyum jahil "Oh... kau cemburu?"

"Cemburu apanya?! aku bahkan baru mengenalmu sehari. Untuk apa aku harus merasa cemburu?! Jangan terlalu percaya diri, aku ini hanya bertanya"

"Ya, maaf. Jawabnya biasa saja kan bisa"

Chanyeol berdecak sebal "Di mana alamat rumahmu? Kau ini dari tadi banyak bicara"

"Tolong ya, lain kali kalau tidak ingin membantu, lebih baik diam saja. Kalau tahu kau semenyebalkan ini, lebih baik aku terima tawaran Sehun sunbae tadi. Kau terlihat tidak tulus sama sekali"

"Di mana alamat rumahmu, Baekhyun-ssi?" Chanyeol mengulang pertanyaannya dengan sedikit penegasan yang akhirnya dijawab malas oleh Baekhyun "Cheongdam-dong, distrik 116-12 st 614"

Chanyeol dengan cepat menulis alamat itu di gps mobilnya hingga akhirnya mereka sampai

Baekhyun segera turun dari mobil tepat ketika mobil Chanyeol berheti di depan rumahnya

Chanyeol ikut turun, mengikuti Baekhyun hingga pintu utama

"Terima kasih atas tumpangannya. Lain kali kalau tidak tulus, lebih baik berfikir sebelum memutuskan untuk membantu"

Chanyeol terkekeh, rupanya Baekhyun masih kesal dengan sikapnya "Maaf, aku hanya bercanda tadi" 

Baekhyun mencebikkan bibirnya sebelum akhirnya ikut terkekeh "Yasudah, pulanglah. Ini sudah cukup larut, hati-hati di jalan, aku akan masuk"

Saat Baekhyun mulai berjalan masuk ke dalam rumah, suara Chanyeol lagi-lagi menginterupsi "Baekhyun" yang dipanggil berbalik "Ada apa?"

"Kalau tidak keberatan, boleh kita bertukar nomor?"

Baekhyun mengernyit. Melihat itu, buru-buru Chanyeol mencari alasan "Aku hanya ingin saja. Apa tidak boleh meminta nomor ponsel teman sendiri?"

Baekhyun tertawa kecil "Yasudah, mana ponselmu? Biar aku yang menyimpan nomorku di sana" Chanyeol tersenyum sebelum mencoba merogoh ransel kuliahnya

Baekhyun menunggu sampai "Ahh ini..." Chanyeol mengeluarkan ponselnya, namun di saat yang bersamaan, sebuah buku jatuh dari tas-nya. Melihat itu, Baekhyun berjongkok guna mengambil buku tersebut yang ternyata buku itu merupakan sebuah buku harian atau diary

Diary Love [END]Where stories live. Discover now