𝘰𝘰𝘱𝘴 𝘴𝘰𝘳𝘳𝘺, 𝘮𝘺 𝘧𝘢𝘶𝘭𝘵-!

18.9K 2.5K 983
                                    

"Pa jep, sungchan ama jisung mau masuk SMAnya bang jeno ama bang mark"

Ucap sungchan tiba tiba diikuti jisung di belakangnya. Jung Sungchan dan Jung Jisung, mereka adalah si bungsu kembar dari the jung's family. Mereka sekarang menginjak kelas 9 SMP, mungkin karena itu sekarang mereka meributkan ingin masuk SMA mana.

"Napa? Katanya ogah sekolah di sekolah abang, katanya banyak jamet. Kok ganti pilihan?"

Balas jeno yang diangguki oleh mark. Sedangkan pa jep- sebutan dari papa jeffry, memijat kepalanya pusing. Bukan karena apa apa, anak anaknya itu selalu saja bertengkar. Walau hanya bercanda, namun kuping jaehyun tak lagi kuat menahan suara keluhan 4 anaknya dan yang paling cempreng, istrinya.

"Kenapa kalian mau ganti pilihan hm?"

Tanya jaehyun kepada 2 anak bungsunya, pasalnya memang dari awal sungchan dan jisung menolak dimasukkan ke SMA yang sama dengan kakak kakaknya.

"Diliat liat lagi SMAnya bagus kok pa"

Jawab jisung dan sungchan mengangguk, taeyong sang ibu hanya melihat pertikaian itu sambil menyetrika baju suaminya. Masa bodoh, kalau terjadi kericuhan ia tinggal maju membawa panci dan spatula andalannya sebagai ancaman. Masalah selesai.

"Chenle sama guanlin? Ikut gak?"

Tanya jaehyun, kalau dua sahabat anaknya itu ikut pindah tujuan SMA ya boleh aja kalau jaehyun mah.

"Ikut kok, udah pada setuju"

"Okay"

Jawab jaehyun singkat, selanjutnya terdengar bunyi selebrasi dari jisung dan sungchan. Taeyong juga berseru senang dalam hati. Karena ia tak perlu repot repot mengorbankan panci doraemonnya yang limited edition itu untuk menimpuk kepala anak atau suaminya.

"Yah, padahal abang udah seneng gak sekolah bareng semprul kaya kalian"

Celetuk jeno dan mark di sebelahnya tertawa keras, bagitu juga dengan jaehyun.

"ABANG!!"

TUING

PLAKKK

Tolong selamatkan panci taeyong.

*******************

"Xiaojun, iya muka hendery ganteng. Tapi papan tulisnya ada di depan nak"

Xiaojun terlonjak kaget, kenapa para guru selalu melihat kearah dirinya saat xiaojun sedang mengagumi wajah hendery? Sedangkan saat ia melihat, bukan maksudnya melamun kearah papan tulis guru guru malah cuek kepada xiaojun.

"M-maaf pak"

Cicit xiaojun dan menyembunyikan wajahnya yang memerah, sekilas ia bisa melihat jika mark dan lucas sedang menertawakannya. Cih, padahal lucas sedari tadi sibuk mengagumi wajahnya sendiri di jendela kelas. Kenapa hanya xiaojun saja yang dipanggil?!

Namun kesal xiaojun menguap seketika saat tangan kekar hendery mengelus kepalanya, kenapa ia harus selemah itu jika dengan hendery? Pertamanya ia tetap memalingkan mukanya, namun sesaat kemudian berpindah untuk menatap wajah tampan pacarnya seraya menggembungkan pipinya dan mengerucutkan bibirnya.

"Jangan dimanyunin gitu, emang mau gw terkam bibir lu sekarang?"

"Hell yes, mau lah"

Jawab xiaojun menantang dominannya, setelahnya ia memajukan wajahnya serta bibirnya. Padahal hendery sudah kembali fokus dengan bukunya, namun tangan lentik xiaojun berada di rahang hendery bertujuan menyatukan bibir mereka.

"XIAOJUN!! Kamu ngapain itu manyun manyun? Mau latihan jadi burung kolibri kamu?"

Tentunya gagal, ia terciduk, lagi. Selamat menjadi bahan ceng-cengan anak sekelas, mark mau ganti temen aja habis ini. Malunya nular ngab.

CUPU || HENXIAO✔Where stories live. Discover now