1. Batu Es Hidup

24 3 0
                                    

Hai kembali lagi sama aku, jangan lupa setelah membaca part ini, tinggalkan jejak yaa🍫🍫

By the way, jangan lupa ajak teman-temanmu untuk baca ceritaku yaa❤️

Di cerita ini, kita bakal melewati banyak sekali rintangan. Mungkin di awal belum kelihatan, tapi nanti kita akan berpetualang bersama dalam dunia NALARD❤️❤️

🧊 1. Batu Es Hidup 🧊

Happy reading

Pagi ini, Adelard Pranadipa atau yang biasa disapa Adelard, memasuki parkiran Moonlight High School. Mobil sport hitam milik Adelard kini sudah terparkir sempurna di tempat parkir yang dibuat khusus untuknya.

Adelard berjalan dengan santai menuju gerbang utama untuk bergabung dengan teman-teman OSIS lainnya yang sedang menyidak siswa dan siswi yang melanggar. Adelard adalah sang ketua OSIS yang sangat irit berbicara. Saking iritnya, yang biasa berpidato dalam acara-acara penting adalah tunangannya sendiri, yang menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS di sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Naura Carissa.

"De, itu jangan berdiri disana dong!" Dion menegur Adelard yang sedang berdiri menghalangi celah gerbang yang terbuka. Semua siswa yang akan melewati gerbang mendadak diam diri, tidak berani menyuruh atau menegur Adelard.

"Lu manggil gue apa tadi?" Tanya Adelard dengan mukanya yang datar.

"Ade," sahut Dion enteng.

"Itu panggilan yang boleh dipanggil sama Naura aja!" Protes Adelard sambil berpindah tempat dan berdiri disamping Naura yang sedang memperhatikan siswa siswi yang lewat.

"Wow Adelard bisa ngomong banyak." celetuk Nando dengan wajah takjubnya.

Naura menoleh ke lelaki yang berdiri disampingnya. Ia tersenyum melihat Adelard di sebelahnya. "Kamu udah sarapan?" Adelard menggeleng sebagai jawaban. Ia memang tidak pernah sarapan di rumah dan akan sarapan di sekolah bersama tunangannya ini.

"Mau sarapan? Aku bawa bekal. Tadi bunda masukinnya dua kotak." Naura menawarkan Adelard sambil membenarkan letak dasinya yang miring. Adelard melihat apa yang dilakukan oleh Naura, lalu mengambil alih kegiatan itu.

"Buat lu aja dimakan pas istirahat nanti. Gua sarapannya beli di kantin aja." walaupun Adelard orang yang cuek dan dingin, sebenarnya ia romantis. Terkadang. Lihat saja, sekarang ia menjadi pusat perhatian seluruh siswa dan siswi Moonlight High School karena membenarkan dasi Naura yang terlihat miring.

"Kamu kapan mau pake 'aku-kamu' kalo ngobrol sama aku de?" Tanya Naura sambil berjalan disebelah Adelard.

"Nanti pas udah nikah." sahutnya enteng. Naura langsung menghentikan jalannya. Membuat Adelard bingung, ia langsung kembali menjemput kekasihnya yang tertinggal di belakangnya itu.

"Kenapa berhenti?" Tanyanya lembut dengan muka datarnya.

"Oh jadi pas udah nikah ya? Yaudah kita nikah sekarang aja!" Adelard langsung menyentil kening kekasihnya. Bisa-bisanya kekasihnya meminta untuk menikah sekarang, padahal kan mereka baru kelas 2 SMA.

Sesampainya di kelas, Naura langsung mengambil bekal nya dan memberikan satu untuk Adelard dan satu untuknya. Tidak lupa ia menyapa sahabatnya, Cinta.

"Buat gue gak ada Na?" Tanya Cinta.

"Gak." Adelard memasukkan sesendok nasi goreng buatan Bunda Windya setelah menjawab pertanyaan Cinta. Naura tertawa melihat tingkah sahabat dan kekasihnya ini. Sejak bangku Sekolah Menengah Pertama, mereka memang tidak pernah akur.

NALARDМесто, где живут истории. Откройте их для себя