4. Tuan Puteri Naura vs Nenek Sihir Alana

20 3 2
                                    

DOR! Aku kembali membawa cerita si Lovebird kesayangan aku🙈💖
Gimana nih kabarnya? Hehe maaf ya lama gak update soalnya aku sibuk bangettt, sibuk beneran kok gak sok sibuk🥺💖

Ohiya, mau nyampein sesuatu nih buat temen-temen yang ikutan SNMPTN kemarin.
Btw, buat yang dapet biru, Congratulation ya! Selamat bergabung di dunia perkuliahan yang seru🙈✨
Buat yang belum dapet biru, jangan sedih yaa. Boleh kok sedih, tapi jangan lama-lama ya. Masih ada hari lain buat kalian lewatin!

Ohiya, jangan lupa tinggalkan jejak untuk part ini yaa.

Happy reading🌸☁️🐙🧸💖

Tak terasa, pernikahan Naura dan Adelard tinggal menghitung hari. Kini keluarga Naura dan keluarga Adelard sedang berkumpul di ruang tamu rumah Naura. Mereka sedang membicarakan persiapan pernikahan putra dan putri mereka.

"De, emang gak apa kita sekolah?" Adelard mengerutkan keningnya. Kenapa Naura menanyakan hal aneh?

"Kenapa sih emang? Orang kamu ga bunting juga. Kan belum main." Sahut Adelard enteng, ralat kelewat enteng. Naura menggetok pundak Adelard dengan buku tebal di tangannya. Pasalnya, mereka ini sedang berada di koridor sekolah, nanti kalau ada yang dengar bagaimana?

"Canda istri, eh calon istri maksudnya." Adelard mengedipkan sebelah matanya yang membuat Naura naik darah.

"ADELARD PRANADIPA! JAUH-JAUH DARI AKU!" Teriak Naura tanpa sadar dan mengundang tatapan aneh dari siswa-siswi yang berada di koridor.

"Dih apaan sih caper!"
"Dih? Cantik lo?"
"Adelard mau sama dia karena perjodohan doang tau. Kayaknya Adelard nganggep Naura sahabat doang deh."
"Iyaya. Kan mereka sahabatan dari kecil. Adelard juga dingin banget, gak mungkin lah naksir Naura."
"Tu cewek aja yang kecentilan."

Naura menunduk. Ia malu sekaligus takut. Kini dirinya menjadi bahan gosip di sekolah ini. Adelard yang melihat gadis kesayangannya ini menunduk menghembuskan nafasnya.

"Angkat kepalamu, Princess. Mahkotamu hampir jatuh." Naura sempat mematung sejenak. Tetapi ia tetap menunduk. Adelard sampai jengah. Lelaki itu menangkup kedua pipi Naura dan membuat Naura menatapnya.

"Jangan pernah nunduk. Jangan pernah kalah sama mereka. You are my princess and will be my queen. Don't let your crown fall just because of them. Cheer up, princess!" Kalimat yang dilontarkan Adelard mampu membuat semangat dalam diri Naura muncul kembali. Kini gadis itu tersenyum manis menatap kekasihnya.

Naura menatap sekelilingnya, lalu ia berjalan menghampiri sekumpulan siswi yang bergosip tentangnya.

"Halow, bu ibu rumpi. Puas-puasin deh ngomongin gue. Tapi nanti liat aja ya apa yang akan kalian dapetin." Naura tersenyum dan berbalik berjalan menuju tempat dimana Adelard berada. Adelard merangkul pinggang Naura posesif, dan mencium puncak kepala Naura.

"Kalo lo lupa, ini yayasan punya gue. Ya cuman ngingetin doang sih."

Adelard Pranadipa. Ketos Moonlight High School yang terkenal dingin dan irit berbicara kecuali dengan orang terdekatnya. Sosok yang menakutkan tanpa pandang bulu, ketika orang yang disayanginya diusik. Dan sosok idola kaum hawa di sekolah itu.

Dan pagi ini, Adelard berkata lebih dari tiga kata. Itu artinya Adelard sedang marah. Walaupun ia mengucapkannya dengan santai. Semua murid Moonlight High School menunduk saat sepasang kekasih ini melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

NALARDWhere stories live. Discover now