BAB 12

88 10 0
                                    

📞 Arya Mahendra's calling..

"Ry, daddy baru saja dapat kabar dari orang kepercayaannya daddy disana, kalau almh.Ana, adikmu, selama hidupnya, ia dihasut oleh teman sekolahnya dan membuat Ana selalu berpikir negatif dan macam-macam tentang daddy. Akibat hal itu juga yang membuat mentalnya terganggu dan selalu merasa dikucilkan. Akan tetapi, sampai saat ini daddy belum tahu siapa orang dan juga apa motif sampai ia membuat mental adikmu rusak. Percayalah daddy n' mommy gak pernah beda-bedain kalian, kami hanya menerapkan perlakuan sesuai yang kalian butuhkan."

Yefta tampak terdiam sejenak sebelum menimpali perkataan ayahnya, "Ry mengerti dad! Ry akan bantu daddy buat selidiki kembali kasus Ana."

"Baiklah, daddy percayakan sama kamu, nak. Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan adikmu, Jeni? Daddy & mommy sangat merindukannya. Sampai sekarang daddy belum bisa menemukan keberadaan dia." ujar Arya.|

"Hm, m-masih Ry usahain juga, dad. Ry percaya Jeni baik-baik aja, kok." tutur Yefta mencoba menyakinkan sang ayah.

"Mudah-mudahan apa yang kamu pikirkan benar. Ya sudah, kamu jaga kesehatan, ya. Daddy balik sekitar tiga bulan lagi. Daddy harap bisa lihat kamu dan Jeni saat kami kembali. See you soon, son."

"See you, daddy, salam sama mommy. Bye.." ucap Yefta sebelum mengakhiri telponnya bersama sang ayah.

Ia masih terbeban dengan berita yang baru saja di dengarnya. Dirinya cukup bingung, antara percaya dan tidak, dengan apa yang terjadi pada adiknya, Ana. Ia juga masih ingin menyelidiki lebih lanjut tentang informasi yang baru saja didengarnya, sembari ingin membuat Jelo segera mengetahui kebenaran yang ada, agar gadis itu bisa segerah sembuh dari penyakit yang dideritanya, serta Yefta ingin adiknya bisa dengan segera kembali ke rumah.

Yefta tersenyum, menatap beberapa orang yang tengah bersamanya saat ini, "Saya mau daftarkan siswi atas nama Jenifer Olivia Mahendra, untuk mengikuti audisi yang akan YG entertainment adakan. Siswi ini adalah salah satu rekomendasi terbaik dari saya." Jelasnya yang tentu saja langsung  mendapat respon positif dan diterima oleh mereka yang sedang ada bersamanya. "Biarkan dia mengikuti tahap audisi itu dari awal dan menunjukan kelebihannya. Saya jamin, kalian akan dibuat terkesan dan tidak akan mengecewakan."

***

Setelah bell, pulang berbunyi, ketua kelas menahan agar para teman kelasnya jangan beranjak pulang lebih dulu, sebelum ia mengumpulkan biodata nama-nama calon yang akan mengikuti audisi.

"Wait, jangan pulang dulu, gue mau ngumumin kuota untuk audisi." timpalnya, "Hanya ada 10 orang di kelas ini tapi ada satu kuota yang sudah diisi dan direkomendasikan langsung dari sekolah, jadi kuota kelas kita tinggal 9." sambungnya.

"Siapa yang direkomendasikan dari sekolah?" tanya salah seorang siswi bernama Artha yang memotong pembicaraan ketua kelas.

"Rahasia! Intinya gue udah catat nama-nama kalian, jadi formulirnya bisa kalian setor sekarang juga." setelah berujar demikian, beberapa siswa maju membawa formulir mereka, dan ketua kelas kembali melanjutkan pengumuman, guna memastikan lagi informasi mengenai festival dan audisi tersampaikan dengan baik. "Karena yang daftar dikelas ini hanya 5 orang sudah termasuk dengan yang direkomendasikan, maka 5 kuota lagi akan gue kasih untuk kelas sebelah, sekian dari gue."

Riuh mulai terdengar, namun Jelo tidak begitu memusingkan tentang festival ataupun audisi yang akan datang. Yang gadis itu pikirkan hanyalah bagaimana biar hidupnya tetap tenang dan stabil untuk kedepannya. Suho berjalan menghampiri Jelo yang sedari tadi hanya sibuk merapikan buku-buku serta peralatan tulis menulisnya.

SECRET'S LIFE - Lost Of Love (Selesai)Where stories live. Discover now