BAB 15

81 11 0
                                    

Sesampainya di atap sekolah, Jelo mendapati tempat yang biasanya dipakai untuk menyendiri sudah tidak menjadi tempat privasi lagi untuknya. Dari kejauhan Jelo memperhatikan Artha, murid yang sekelas dengan sedang berlatih dance untuk audisi YG Entertainment.

"Sama sekali tidak menarik." ucap Jelo dalam hati.

Namun saat hendak berbalik meninggalkan atap sekolah, Jelo tidak sengaja mendengar Artha yang sedang mengeluh sakit akibat gerakan yang tidak dikuasai membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Jelo berbalik menatap gadis itu yang tengah berusaha menahan rasa sakit dipergelangan kakinya dan mencoba untuk berdiri tegap menuntaskan tarian dancenya.

Akibat rasa nyeri yang dialami, Artha menjadi kesulitan untuk menyeimbangkan diri dan terlihat meneteskan air mata yang entah karena sakit atau akibat lelah yang membuat tubuhnya memberi respon dengan mengeluarkan air mata secara tidak sadar. Hal ini sedikitnya menggugah perhatian dan perasaan iba di hati Jelo yang pada akhirnya memutuskan menolong.

"Stop lakukan itu," ujarnya menarik perhatian Artha yang dengan segera menyembunyikan wajahnya yang tengah bersimpuh air mata.

"Gerakatan tadi bisa berakibat fatal, kalau lo enggak bisa menghandlenya." sergahnya datar membuat Artha sedikit terkejut.

Artha yang tidak tahu jika sedari tadi diperhatikan oleh Jelo tampak salah tingkah dan mencoba untuk terlihat biasa. Namun, karena rasa nyeri di pergelangan kaki yang tidak bisa disembunyikannya, membuat gadis itu tanpa sadar memperlihatkan wajah yang tengah menahan sakit seakan meminta pertolongan.

"Duduk, gue kurangin nyeri di pergelangan kaki lo yang kepelintir." Artha yang sudah tidak lagi bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dengan cepat mengambil posisi duduk. Tidak ada bantahan ataupun kata sinis yang keluar dari mulutnya.

"Wait! Lo tahan.. One, two.."

"Krek.." terdengar bunyi saat Jelo menarik pergelangan kaki Artha

"ARGHH!" teriak Artha sembari memegang erat pergelangan tangan Jelo.

"Done!" Jelo berdiri kemudian mengulurkan tangannya untuk turut membantu Artha berdiri.

"Thanks." ucap gadis itu sedikit canggung untuk menatap Jelo. Dan tanpa Artha sadari senyum kecil terukir di wajah Jelo ketika mendengar gadis di hadapannya mengucapkan kata terima kasih.

"Gerakan yang lo lakuin tadi kurang tepat." ucap Jelo sembari mencontohkan beberapa gerakan tarian yang agak membuat Artha kewalahan untuk mengikutinya.

Seketika Jelo menunjukan teknik tarian yang benar dengan gerakan yang membuat Artha takjub dengan lekuk tubuh Jelo yang begitu lentur mengikuti ritme dan ketukan lagu.

"Dengan gerakan dan tempo kayak gitu, baru lo bisa dapat feel-nya." jelas Jelo setelah selesai mencontohkan beberapa koreo untuk Artha.

"Daebak!! (luar biasa)." sahut Artha dengan nada kagum.

"Lo bisa dance juga? Gue juga baru kali ini dengar lo bicara, lihat nih-" sambil menunjukan lengannya, "Bulu kuduk gue merinding, njirr!"

Mendengar ucapan Artha membuat Jelo tersadar jika ia sudah bertindak lebih. Dirinya memutuskan untuk meninggalkan Artha dan kembali ke kelas, namun niatannya dicegat oleh gadis itu dengan cepat.

"Eits, wait, jangan pergi dulu. Bantuin gue latihan, ya, please? Masih ada koreo yang gue belum bisa dan audisi beberapa jam lagi dimulai." keluh Artha memohon dengan wajah memelas, membuat Jelo tidak dapat berkutik lebih dan kemudian mengiyakan permintaan gadis di hadapannya dengan mudah.

Di sisi lain, hari ini kelas benar-benar dibuat heboh dengan berita Jelo yang menjadi Sugar Baby dari orang ternama yang juga memiliki peran penting di sekolah mereka. Tanpa tanggung-tanggung, beritanya tersebar dan menjalar ke satu sekolah begitu cepat. Bahkan Suho dan Dimas pun ikut dibuat terkejut mendengar berita tersebut. Suho tidak habis pikir siapa yang berani menyebarkan berita hoax tentang Jelo tanpa menyelidiki kebenarannya. Andai saja Jelo tidak meminta ia untuk merahasiakan identitas gadis yang disebutnya sahabat itu dengn sepenuhnya, tentu saja Suho akan menjadi orang pertama yang mengakhiri berita tidak jelas ini.

Disamping itu, Dimas merasa geram dengan apa yang baru saja ia dengar, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, mengingat, ia pun sudah beberapa kali melihat kejadian Jelo bertemu dengan orang yang digosipkan dengannya. Dimas menjadi bingung mengambil sikap untuk menanggapi kabar miring yang menerpa Jelo. Meski begitu, jauh dari lubuk hatinya, ia ingin menjadi orang yang pertama yang ada di dekat Jelo sekarang ini. Tapi apa daya, statusnya sebagai panitia inti festival sekolah, membuat ia harus standby di lokasi yang dapat dijangkau anggota-anggotanya.

Jam menunjukan pukul 10.00 AM, panitia yang menangani audisi YG mengumumkan melalui pengeras suara auditorium sekolah bahwasannya audisi akan segera dilaksanakan, dan diharapkan untuk semua peserta yang telah mendaftar agar segera mengambil nomor urut di ruangan panitia.

Jelo dan Artha yang mendengar pengumuman dari atap sekolah bergegas menuju aula, dimana audisi akan diselenggarakan. Artha yang berjalan dibelakang Jelo sama sekali tidak menyadari jika Jelo pun akan mengikuti audisi YG bersamaan dengan dirinya. Artha hanya berpikir jika Jelo iseng dan ingin menemaninya ke aula.

Di sepanjang perjalanan Artha menyadari ada yang tidak beres dengan sikap anak-anak disekitaran mereka. Ia memperhatikan beberapa dari mereka menatap dengan sinis dan juga beberapa lagi sibuk bergosip ketika melihat Jelo melintas. Artha yang merasa terusik menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menatap sinis kearah siswa-siswi yang memperhatikan mereka.

"Ngapain lo lihat-lihat? Kalau ada yang lo pada enggak suka, ngomong! Jangan bisik-bisik kayak orang munafik." gertakAartha sarkas, membuat Jelo menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Artha dan beberapa murid lain.

"Ih, apaan sih, kita gak ngomongin lu, ya. Siapa suruh lo jalan sama simpanan orang kaya." ucapan yang sedikit sukses menyentil emosi Jelo.

"Lo bilang apa barusan?" suara datar nan dingin terdengar, membuat mereka seketika terdiam.

SECRET'S LIFE - Lost Of Love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang