[BL] Mr. Dior Terjemahan Bahasa Indonesia [Slow Update]

BUKU II: Kekasih Pengganti dari Bos yang Kaya dan Berkuasa |Ch.7|

Zhang Chenfei pergi ke toilet.

Ini toko tusuk sate yang tergolong mewah, namun kondisi toilet kurang memuaskan. Penuh dengan bau jelaga dan asap yang aneh. Ubin berkualitas rendah yang tidak pernah dibersihkan memiliki lapisan minyak di atasnya, sehingga membuatnya terlihat mengkilap.

Hanya dua botol bir seharusnya tidak bisa membuat presiden mabuk. Namun, Zhang Chenfei sedikit pusing.

Dia pergi ke wastafel kamar mandi dan bersiap untuk mencuci tangannya ketika tiba-tiba, dia terhuyung-huyung dan hampir jatuh ke tempat sampah raksasa di samping wastafel.

"Tuan, apakah Kamu baik-baik saja?" Pelayan yang membuang sisa makanan ke tempat sampah melihatnya dan dia dengan cepat melangkah maju untuk mendukungnya sambil memegang lap pembersih. Jadi, sidik jari hitam dicap di kemeja putih salju presiden.

Zhang Chenfei menyangga dirinya di wastafel dan melambaikan tangannya, menunjukkan bahwa dia tidak peduli dengan masalah pelayan yang menodai kemejanya.

Dia menyiram wajahnya dengan air dingin dan langsung sadar. Dia menatap kosong ke cermin sejenak dan kemudian dalam sekejap, warna wajahnya berubah menjadi panas mendidih.

Saat dia sadar, dia berbalik dan buru-buru berjalan kembali ke kamar pribadi. Saat dia mendekat, dia mendengar tawa di dalam.

"Kalian berdua sudah menikah selama tujuh tahun dan masih bersama, ini pertama kalinya kami bertemu satu sama lain."

"Ayo, satu putaran lagi dan kita akan pergi."

"Aku tidak bisa minum alkohol. Mengapa kita tidak memainkan game Truth or Dare saja?" Suara yang jelas dan cerah datang dari istri kecilnya yang berharga, tuan muda yang hebat yang seharusnya tidak pernah muncul di tempat seperti ini, bahkan dalam sepuluh ribu kesempatan.

Pada saat ini, Jiao Qi sedang berbicara dengan saudara laki-laki SMA-nya —— seorang penjaga keamanan, seorang polisi, dan seorang gangster yang baru saja dibebaskan dari penjara. Mereka mengobrol riang satu sama lain.

Bagi Zhang Chenfei, pemandangan ini lebih seperti ilusi.

"Sangat baik! Kemari..."

Bang! Zhang Chenfei membuka pintu. Dia meraih pergelangan tangan Jiao Qi dan menariknya.

"Kakak laki-laki Fei, ada apa?" Maomao melihat bahwa raut wajahnya kurang tepat sehingga dia berdiri untuk mengikuti mereka.

Zhang Chenfei melambat setelah dia memulihkan ekspresi biasanya dan kemudian tersenyum canggung. "Aku punya sedikit masalah yang mendesak. Aku harus pergi dulu. Aku sudah selesai makan, jadi ayo berkumpul lagi lain kali." Setelah mengatakan itu, dia menyeret istri kecilnya yang cantik pergi dan pergi.

Tiga bersaudara yang tertinggal memiliki ekspresi depresi di wajah mereka.

"Itu ... kakak laki-laki Fei ... ada apa dengan dia?" Maomao bertanya kepada polisi itu, satu-satunya orang di antara mereka yang memiliki kemampuan menganalisis situasi.

"Mungkinkah dia mendengar kami berdiskusi tentang 'adik ipar' menjadi Jiao Yan sendiri?" Qiangzi menggigit tusuk sate dan berkata dengan lemah.

Maomao menampar meja dengan keras, dan daun bawang panggang yang belum dimakan Qiangzi berkibar. "Jadi, dia benar-benar tidak tahu bahwa pengganti yang dia dapat adalah xiao cao sendiri? Wow!"

Jiao Qi dibawa ke tempat parkir oleh Zhang Chenfei. Dia baru saja ditekan untuk duduk di kursi penumpang depan ketika dia ditarik lagi.

"Kamu yang mengendarai." Presiden, yang minum bir dan mematuhi aturan, sebaiknya menyerahkan tugas mengemudi kepada istri kecilnya yang cantik.