Bagian-38

342 40 7
                                    

Gue Akan Pergi Ra, Tapi Nanti Ngak Sekarang
-Bian-


Disarankan sambil dengerin lagu: stay with me: Chanyeol, punch.
---
Bian tengah berbicara serius dengan Derren yang menjadi lawan bicaranya.

"Maksud lo apaan?" tanya Bian dengan tatapan tajam melirik Derren yang sudah tersenyum penuh kelicikan.

"Apa? Apa yang perlu jelasin sama lo!" jawab Derren.

"Udah deh Derren, maksud lo apa, manfaatin amnesianya Yora supaya lo bisa deket sama dia dan sekarang Yora jadi benci sama gue!"

"Emang kenyataan kan, Yora emang benci sama lo dari dulu! Yora memang benci sama lo, Cewek mana yang nggak benci kalau dengan teganya lo bilang kalau Yora itu cuman pelampiasan!" bentak Derren penuh penekanan.

"Keparat! Gue punya alasan untuk itu! Emang lo pikir gue nggak tahu, kalau semua kekacauan ini, juga ada sangkut pautnya sama lo!"

"Maksud lo, apaan?"

"Hahaah, mau gelak lagi? Lo kerja sama kan sama Reina buat dapattin hatinya Yora? Supaya lo bisa nyakitin gue, dengan lo dapat tin cewek yang gue cintai otomatis lo udah bikin gue menderita dan dendam lo terbalaskan!"

"Awalnya emang gitu, tapi lama-kelamaan gue jadi suka beneran sama Yora, terus gimana dong?" ucap Derren santai dengan wajah polosnya tapi semua itu palsu.

"Gue nggak apa-apa kalau lo beneran suka sama Yora, tapi satu pinta gue, jangan pernah sakitin Yora," ucap Bian pasrah.

"Jadi lo relain Yora, buat gue?"

"Menurut lo?"

Derren berusaha mencerna perkataan Bian, apa sebenarnya yang ada dihati Bian sebernarnya? kenapa Bian berkata seperti itu?

"Suatu hari nanti, kalau gue nggak bisa jagain Yora lagi, gue titipin Yora ke elo. Jaga Yora baik-baik." tatapan Bian yang tajam langsung memudar ketika dia mengatakan itu.

"Maksud lo apaan? Lo mau hina gue karena gue yang akan duluan mati daripada lo!" bentak Derren karena merasa Bian telah menghinanya, dengan kuat Derren menarik kerah baju Bian.

"Terserah lo!" Bian langsung menghempaskan tangan Derren kasar membuat sang empu merintih kesakitan sambil memegang area dadanya.

"Arghhh!!"

"Kenapa lo?" Bian berusaha memegang Derren namun ditepis oleh Derren.

Hingga tanpa mereka sadari Lisa sudah berdiri dihadapan mereka. "Lo apain Derren hah?" Yora langsung mendorong tubuh kekar Bian.

"Derren bangun, lo kenapa? Hiks-hiks?" teriak Yora diiringi tangisnya.

Bian hanya bisa pasrah kalau bukan karena Yora Amnesia, Bian mungkin saja akan menjelaskan semuanya tapi untuk sekarang penjelasan itu sudah tidak berarti lagi.

"Kalau terjadi sesuatu sama Derren gue ngak akan pernah maaf 'fin lo, pergi dari sini, pergi dari hidup gue! Gue nggak mau liat muka lo lagi!"

Bian melangkah mundur melihat Yora yang tengah menangis sambil memeluk Derren. Apakah Bian tidak berarti lagi buat Yora? Pantaskah Bian cemburu pada kakak kandungnya sendiri.

'Gue akan pergi Ra, tapi nanti, nggak sekarang' batin Bian lalu pergi begitu saja meninggalkan Yora yang masih mempertahankan posisinya memeluk Derren yang sudah tak sadarkan diri.

YORABIAN (END) ✔ Where stories live. Discover now