。◕◍Bab #9◍◕⁠。

593 101 26
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Rani sudah berada di dalam rumahnya dan sekarang ia sedang duduk di kursi sambil menonton TV.

Rani mengelus perutnya yang mengeluarkan bunyi kelaparan. "Duh laper banget."

Rani melangkah menuju dapur untuk melihat apakah ada makanan di sana. Namun ternyata tidak ada satu pun makanan yang terlihat.

Nafas yang Rani hembusan begitu panjang, ia benar-benar frustasi.

Tok ... Tok ... Tok....

Rani menoleh ke arah pintu, mengerutkan keningnya dan bertanya siapakah yang datang bertamu di jam segini.

"Siapa itu, apa jangan-jangan Ibu," Batin Rani.

Rani membukakan pintu, terlihat wajah yang hampir Rani lihat setiap harinya, saat berangkat sekolah hingga pulang sekolah, dan sekarang di sekitar rumah. Rex berdiri di hadapan Rani dengan wajah mengantuk nya.

"Maaf tidak menerima tamu," ucap Rani sambil menutup pintunya kembali.

"Yaudah, gue ke sini cuma mau ngasih makanan," kata Rex.

Mendengar kata makanan Rani langsung membuka pintunya.

"Kenapa gak bilang, yaudah sini," ucap Rani sambil menjulurkan tanganya.

Rex memberikan makanan yang ia bawa, sebenarnya itu bukan makanan dari Rex melainkan dari Dian. Kalau tidak paksaan oleh Dian, Rex tidak mau capek-capek mengantarkan makanan itu, ia lebih memilih untuk tidur di ranjangnya yang empuk.

"Makasih," ucap Rani yang terlihat bahagia.

"Akhirnya malam ini bisa tidur tanpa perut keroncongan," batin Rani.

Rex menguap lalu memicingkan matanya untuk melihat ke dalam rumah Rani. Namun kemudian ia menghentikan apa yang dilakukannya, daripada repot-repot memicingkan mata, Rex memilih masuk ke dalam tanpa perizinan Rani.

"Ehh, lo ngapain?" tanya Rani sambil mengikuti Rex masuk ke dalam dengan wajah kebingungan.

Rex tidak menjawab ia hanya melihat sekeliling isi rumah Rani seraya memasukkan lengannya ke saku Hoodie-nya.

"Lo tinggal sendiri?" Ucapan Rex berhasil membuat Rani terkejut.

"Ng-ngak kok."

Rex memicingkan matanya melihat sikap Rani yang gelagapan ketika ditanya. "Bohong."

"Iya iya gue tinggal sendiri, awas ya, kalo lo bilang ke Astrid."

TWO HEARTS, ONE WINNER [Tamat]  Where stories live. Discover now