26 - Jangan Ganggu Milik Saya

74K 8K 173
                                    

Comentnya jangan lupa.

Vote.

***

" Biar aku yang gantiin kamu jalanin hukuman, kamu tunggu disini. " sambungnya.

Aster mulai berlari dengan hanya menyisakan kaos hitam polos dan juga bawahan yang masih lengkap. Namun itu justru menambah pesona tersendiri bagi dirinya.

Zhiva hanya duduk terdiam mengamati Aster yang tengah berlari, tapi sial keadaan tubuh Aster yang mulai berkeringat benar-benar mengalihkan fokus Zhiva.

"ASTER HATI-HATIIIII."

Aster melirik, "Kenapa?"

"Hati-hati, jangan lari ke hati cewek lain."

Mendengar jawaban Zhiva itu membuat Aster terkekeh pelan, bisa-bisanya lagi lari digombalin. Tapi gak papa deh itung-itung penyemangat biar gak kerasa capenya.

Zhiva bangkit dari duduknya, melangkahkan kakinya keluar dari lapangan. Dia hendak membeli minum, karna dia yakin Aster pasti haus setelah lari nanti.

Saat Zhiva kembali ke lapangan, ternyata Aster sudah selesai menjalankan hukumannya. Laki-laki itu tengah duduk ditepi lapangan, dengan deru napas yang masih tidak teratur.

"Nih minum." ucap Zhiva menempelkan minuman kaleng dingin ke pipi Aster.

Zhiva ikut duduk disampingnya, sambil meminum minuman miliknya sendiri. Tapi tiba-tiba Aster mengambil alih minuman dia dan meminumnya.

"Ih kan kamu ada sendiri."

"Aku pengennya ini."

"Kenapa?"

"Gapapa."

"Capek ya?" tanya Zhiva dengan raut wajah bersalahnya.

"Capek, tapi karna buat kamu capeknya gak kerasa."

"Mau hadiah gak?"

Aster berdehem pelan, kali ini dia menunjuk bibirnya sendiri sebagai kode. Dan itu membuat Zhiva jadi salah tingkah, biasanya Aster nunjuk pipinya. Kenapa sekarang bibir? Udah naik tingkat ya?

"Gak mau, keringetan."

"Oke, pulangnya aku tagih."

"Aku anter kamu ke kelas." sambungnya, dia bangkit dan membantu Zhiva untuk bangkit juga.

Dahi Aster mengernyit bingung kala Zhiva malah menahan tangannya saat hendak melangkah. "Kenapa?"

"Pake dulu ih seragamnya, nanti banyak cewek yang curi-curi pandang."

Aster mengacak rambut Zhiva membuat perempuan itu memdumel, dia menerima seragam yang sedaritadi berada dalam genggaman Zhiva. Memakainya setelah itu menarik pelan tangan gadisnya, tapi Zhiva malah menahan pergerakannya.

"Aku sendiri aja, please."

"Hati-hati." tangan Aster terulur mengelus pelan puncak kepala Zhiva, tanpa ragu dia memberikan satu kecupan singkat didahi Zhiva.

Zhiva melambaikan tangannya, dia berjalan pelan menuju kembali ke kelasnya. Dia sudah menjalankan hukuman, jadi sekarang dia bisa mendapatkan ulangan.

Pikirannya terus tertuju pada Aster, tentang perlakuan cowok itu padanya yang semakin hari semakin manis.

Tok

ASTERLIO [SELESAI]Where stories live. Discover now