32

646 67 20
                                    

Chapter sebelumnya..

"Makanan terus.." Ucap Thorn mengacak-acak rambut Plasma.

"Ehehe." Kekeh Plasma.

Happy reading..

Malam, kali ini Hali dkk sedang berkumpul di sebuah tenda untuk berdiskusi. Bukan berdiskusi tentang perang melainkan hanya sebatas perbincangan antar keluarga.

"Iyaa, Arka menebasnya dengan pedang." Jelas Thunderf sambil menunjukkan sedikit gerakan yang dipakai Arka disetiap pertarungan.

Dan Arka sendiri hanya bisa malu, padahal hal yang dilakukan nya itu sangat benar tetapi entah kenapa dia malu kalau ada yang membahasnya.

"Wah gilak! Kau keren!." Ucap Plasma menatap Arka dengan blink-blink.

Thorn dan Hali tersenyum tipis, adik paling bungsu mereka sangat kuat, padahal umurnya baru 13 tahun, sikapnya juga bukan seperti pra remaja pada umumnya.

Seperti seorang pria yang terjebak dalam tubuh anak kecil, itulah pengungkapan yang pas untuk Arka tapi tetap saja dia masih mempunyai sikap seorang pra remaja.

"Besok adalah hari dimana kita mempertaruhkan seluruh kekuatan, harap kalian semua baik-baik saja untuk besok." Ucap Thorn.

Semuanya diam dan tersenyum, ada senyum lebar dan ada yang senyum tipis. Mereka mengharap itu semua dan perdamaian akan kembali.

"Arka mau sekolah lagi dan bertemu teman." Ucap Arka dengan jujur.

"Setelah pertarungan, kau akan bersekolah lagi seperti biasa dan.. walaupun memang kegiatan mu akan lebih banyak sih." Ucap Thorn mengelus kepala Arka.

"Aku tau itu." Ucap Arka.

"Ok! Aku mau kembali ke tenda persenjataan dan memeriksa senjata untuk besok." Ucap Plasma bangkit dari duduk nya.

"Aku ikut." Ucap Thunderf

....

Pagi, pada jam 08:00 semua pasukan sudah berada di tugu pahlawan. Disana juga ada beberapa tank yang sudah stand by.

Ini adalah pertarungan utama, dimana raja para monster itu akan keluar melewati lubang portal ini.

Hali dkk berada di barisan paling belakang, mereka akan membantu para pasukan untuk membasmi walaupun tidak semuanya karena harus menghemat stamina.

"Ku harap pertempuran ini selesai dengan cepat." Ucap Hali.

"Dan.. aku bisa beristirahat untuk beberapa saat." Lanjut Thunderf.

"Pistol ini lumayan keren.." Ucap Arka menatap pistol di genggamannya itu dengan seksama.

"Pistol itu lebih ringan dari pada pistol biasa, sangat cocok untukmu." Ucap Solar melihat pistol yang di genggam Arka.

"Sedikit kekuatan dan fuala, pistol nya setara senapan." Ucap Plasma menjetikkan jari dan memberikan sedikit kekuatan gaya dorong super pada pistol Arka.

"Uwahh." Pukau Arka ketika pistol nya di update oleh Plasma.

BOOM

KUAKHHHH

"PASUKAN! SERANG!." Teriak ketua pasukan berbagai server.

Pasukan mulai bertempur melawan monster yang keluar dari lubang dimensi, tinggi monster itu sangat besar dari ukuran 5 meter sampai 12 meter.

"Helikopter tempur, siap menembakkan peluru!." Teriak Arthur ketika 6 helikopter datang dan menembakkan peluru dari mesin gun kearah para monster.

"Mortar!." Teriak Alex ketika menembakkan mortar pada salah satu monster mirip kelabang.

"FIRE!!!." Teriak Nathan dan Raka mengomando tank tank.

KABOM

KABOM

"Teknik pedang pertama, tebasan king cobra!."

"Pedang elemen!."

SRASH

"Nice tuan keenam." Ucap Solar melakukan hi five dengan Arka.

"HATI HATI." Teriak Thorn ketika rudal mulai di lontarkan.

GUARRRRR

KABOM

"My gendang telinga." Ucap Plasma mengelus-elus telinga nya yang berdenging.

...

"Kau tidak apa?." Tanya Hali pada salah satu prajurit.

"Ya saya baik-baik saja tuan pertama." Ucap prajurit itu bangkit.

"Yaa.. itu semangat berjuang kawan." Ucap Hali menepuk bahu prajurit itu dan membantu membereskan monster ukuran 7 meter berbentuk kelelawar.

"Reload." Ucap Thunderf mengisi peluru senjata nya kembali.

"Bagaimana kondisi mu huh tuan keempat." Tanya Hali mendekati nya dan tetap pada posisi senjata yang terangkat.

"Tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk." Ucap Thunderf.

...

Plasma pov on..

Aku berlindung di reruntuhan sambil mengisi peluru senjata ku, semua nya berlari dan melawan para monster yang tidak ada habis habis nya.

Tank, rudal, dan helikopter militer di kerahkan disini. Suara memekakkan telinga itu seperti nyanyian kematian bagi kami.

Banyak anggota pasukan gugur, tetapi mereka gugur secara terhormat. Kami harus bertahan sampai jumlah monster yang keluar dari lubang dimensi itu berkurang, dan aku beserta saudara-saudaraku akan menggunakan kemampuan ledakan.

Semoga saja pertempuran segera berakhir dan aku bisa beristirahat dari pertempuran yang sudah memakan waktu cukup banyak ini, bahkan aku susah untuk mandi.

"Pembaruan." Ucapku ketika aku memperbarui senjataku agar peluru nya semakin sakit dan memiliki daya ledak lebih besar dari peluru biasa.

Plasma pov end..

"Jika kau lelah, kau bisa mundur tuan keenam." Ucap Solar pada Arka yang tampak kelelahan, mau bagaimanapun dia hanya seorang anak berumur 13 tahun.

"A..aku baik-baik saja." Ucap Arka menopang tubuhnya dengan pedang yang ia tancapkan ke tanah.

"Kaki mu terluka, sini aku obati." Ucap Solar tanpa melirik Arka karena dirinya sedang sibuk menangani monster yang mendekat kearah mereka berdua.

Arka mendekat kearah Solar bersamaan dengan keluarnya cahaya emas di tempat kaki nya yang terluka.

"Bagaimana.. oh damn." Ucap Solar terpotong ketika monster yang ia tembaki tidak kunjung mati dan hendak menusuk nya dengan duri yang tertanam di kaki nya.

"Teknik pedang kedua, pernapasan pertama! Bayangan bulan sabit!." Teriak Arka meloncat dan menebas kepala monster itu bagai sebuah sabit.

Solar hanya bisa ternganga ketika melihat teknik itu, saking nganga nya ia lupa menutup mulut nya kembali.

"Kau tidak mau kan kalau mulutmu kemasukan lalat?." Tanya Arka pada Solar.

Bersambung..

Serve and Family [Lengkap]Where stories live. Discover now