Chapter sebelumnya..
Hali hanya mengangguk saja dan memutuskan untuk keluar dan menyambut kedatangan timnya yang sangat diandalkan dari divisi lain, dan jangan lupa mereka adalah agent khusus.
Happy reading..
Tap
Tap
Tap
"Kepolisian MBKI disini." Thorn yang memasuki ruang kelas diikuti oleh Solar dkk dibelakangnya.
"Wajah kalian berdua tenang sekali." Ucap Thunderf.
"Terus, mau memakai wajah.. Woh! Ada mayat disini! Tolong panggilkan polisi!!! Begitu?." Tanya Hali dengan wajah datar.
"Dimana kak Deviet?." Tanya Arka.
"Ah dia sedang ada urusan." Ucap Thorn yang langsung mengeluarkan beberapa sarung tangan, masker dan pembatas garis polisi.
Thorn, Solar, Thunderf dan Plasma mulai melakukan tugasnya. Tugas Hali disini hanya berjaga saja diluar dan memasang garis polisi, sedangkan Arka? Entahlah dia juga bingung mau ngapain.
"Kau gak takut?." Tanya Plasma kepada Arka.
"Kenapa takut? Kalau kalian tidak takut, aku juga tidak takut." Ucap Arka.
Thorn melepas karung yang membungkus wajah jasad itu dan ternyata jasad itu adalah seorang wanita muda berusia sekitaran 23-25 tahun dengan tubuh yang hanya terbungkus kain kotor.
"Dia memiliki beberapa luka lebam diwajah dan tiga tusukan dibagian dada." Ucap Thunderf sambil mengeluarkan mata pisau patah dari dada sang jasad.
"Sepertinya orang yang menyembunyikan jasad ini sangat ahli dalam bidang pembangunan pondasi." Ucap Solar yang sedang memeriksa dinding yang telah hancur itu.
"Wahh apakah kak Hali yang menghancurkan dinding ini? Dia punya insting kuat ya." Ucap Plasma yang sedang mengambil beberapa bukti dengan foto.
"Arka, telphone ambulance ok, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh yang lebih ahli." Ucap Thorn sambil melepas sarung tangannya.
Arka mengangguk dan menelphone ambulance, terdengar beberapa pembicaraan warga yang berada disekitar sekolah yang sedang berkumpul tepat didepan gerbang sekolah.
"Apa yang terjadi?." Tanya seorang warga kepada Hali yang sedang berjaga didepan gerbang.
"Kami tidak bisa memberitahu anda." Ucap Hali tegas.
Hali memakai masker dan topi yang sedikit dikebawahkan, di pinggangnya sudah tersedia dua pistol untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang terjadi.
Dia kelepasan memukul dinding itu hingga hancur, apa pendapat para orang tua itu? Bisa-bisa mereka tau kalau Hali punya kekuatan diluar logika.
NINU NINU NINU
"Ah syukurlah ambulance sudah datang." Batin Hali.
Seorang pria keluar dari ambulan dan memberi hormat kepada Hali, Hali langsung memberi hormat juga dan menepuk bahu pria itu.
"Kau dari rumah sakit divisi MBKI kan." Tanya Hali.
"Ya, kami sudah di telphone dan kami akan segera membawa jasad itu untuk di optopsi lebih lanjut." Ucap pria itu.
"Baik, cepatlah aku tidak bisa menahan banyak pertanyaan dari warga." Bisik Hali.
Pria itu mengangguk dan memanggil satu temannya lagi untuk membawa kasur beroda (?) Dan menuju kelas yang sudah ditunjukkan Hali.

YOU ARE READING
Serve and Family [Lengkap]
Random[Season 2/sequel 2 setelah WSWD.. Thorn and Solar] Setelah pertarungan besar telah usai, kali ini Halilintar kembali menjalani keseharian nya untuk memberantas kejahatan dan mengungkap dunia gelap. Ia tidak sendirian, kali ini ia ditemani oleh keemp...