1

2.3K 104 4
                                    

Serve and Family
.
.
.
.
By Diantips

Author note :

-Cerita ini hanya fiksi belaka

-Lokasi cerita adalah negara Indonesia

-Om nizam razak, saya minta izin untuk menggunakan beberapa karakter anda

-Tidak ada adegan dewasa kecuali konflik, darah, pembunuhan dan penyiksaan

Happy reading..

"Bagaimana kabarmu Halilintar?." Tanya seorang pria yang berjalan beriringan oleh seorang temannya yang memakai sebuah topi.

"Aku agak lelah karena habis melakukan ritual itu Deviet, tapi aku baik-baik saja." Ucap orang bertopi bernama Halilintar.

"Oh ya.. ritual penghapus ingatan." Ucap seseorang bernama Deviet.

Mereka memasuki ruangan dan menghadap kepada jendral Ferlo yang sedang menatap jendela.

"Lapor Mayor jendral Halilintar dan Brigadir jendral Deviet sudah disini." Ucap Hali.

"Aku ingin menanyakan sesuatu tentang adik-adikmu Halilintar." Ucap Ferlo yang sekarang menatap Hali.

"Mereka baik, aku sudah memberi mereka libur yang sukup sehabis ritual itu dan sekarang mereka mulai bertugas kembali." Ucap Hali.

"Itu bagus." Ucap Ferlo.

Hening sejenak, hanya deru AC dan keheningan yang berada di ruangan tersebut.

"Ide mu bagus untuk menghilangkan ingatan tentang pertarungan itu dan ingatan pertarungan hanya tersimpan oleh para jendral tertinggi dan presiden." Ucap Ferlo.

"Terima kasih atas pujian anda." Ucap Hali.

"Dan aku hanya ingin memberikan ini pada kalian berdua dan adik-adik Halilintar." Ucap Ferlo sambil memberikan 6 pin berbentuk sebuah bintang kepada Hali.

"Ini untuk apa pak?." Tanya Deviet yang penasaran.

"Pin itu untuk kalian sebagai anggota tim bintang kegelapan." Ucap Ferlo.

"Bintang kegelapan?." Tanya Hali.

"Aku membuat tim Agent yang akan bekerja dibalik layar, tapi tentu saja kalian akan bekerja seperti biasa." Ucap Ferlo.

"Jadi maksud Jendral, kami berenam menjadi Agent bintang kegelapan yang bekerja dibalik layar?." Tanya Hali memastikan.

"Tepat sekali." Ucap Ferlo.

"Baik pak terima kasih." Ucap Deviet dan Hali sambil memberi hormat.

"Sekarang kalian kembali ke kantor kalian." Ucap Ferlo.

"Baik! Izin keluar pak." Ucap Deviet.

"Izin diberikan." Ucap Ferlo.

Hali dan Deviet keluar dari ruangan dan menghela nafas. Hali menatap 6 pin digenggaman tangannya dan memberikan satu pada Deviet.

"Ini untukmu, sekarang ayo kita ke ruangan." Ucap Hali acuh dan berjalan duluan.

"Kau acuh sekali sih Halilintar." Ucap Deviet yang mengekori Hali dari belakang.

Hali tidak memiliki ruangan pribadinya, sekarang Hali, Deviet dan adik-adiknya berada dalam satu ruangan kerja yang cukup untuk mereka berenam.

"Aku masuk." Ucap Hali sambil memutar knock pintu dan mendorong pintu secara perlahan.

Serve and Family [Lengkap]Where stories live. Discover now