#14: Misi Penyusupan: Menyusuri Ventilasi

2.2K 194 87
                                    

(Note: Aku bingung Gambar di atas enaknya Gambar Hali dengan Solar atau Taufan dengan Solar. Tapi akhirnya gua pilih Hali dengan Solar. BTW itu mukanya Hali galak bener dah :v)

---------------

Taufan dan Solar berhenti berjalan setelah melewati beberapa banyak akar dan memandangi tempat itu dengan tidak percaya. Ruangan itu luas tapi kosong, dinding dan atas-nya adalah Batu. Dan disana juga terdapat jeruji besi. Penjara bawah tanah

Halilintar(Taufan): "Solar? Ni... Penjara kan?"

Solar: "Ya... Aku rasa"

Mereka lalu kembali berjalan tapi lebih hati-hati. Mereka melihat di dalam Jeruji besi, tapi tidak ada siapapun. Di Sel Jeruji Besi lain juga tidak ada orang.

Solar: "Kenapa Kosong je ni?"

Halilintar(Taufan): "Entah la. Kerajaan ni takde penjahat ke?"

Solar: "Mana aku tahu? Ya... tapi Aku tahu aku ni memang pandai lagi Hensem sebab tu kau bertanya."

Halilintar(Taufan): "Menyesal aku tanya kat kau"

Solar: "Oh ya, Macam mana dengan Thorn dan Hali?"

Taufan kembali ingat dengan kedua Elemental itu yang kemungkinan belum masuk ke istana dan masih didalam Gua. Tapi setelah dia memikirkan kedua Elemental dia langsung teringat 1 orang lagi.

Halilintar(Taufan): "Eh? Macam mana dengan Reggaru?"

Solar lalu menepuk dahi baru ingat dengan Avinus itu.

Solar: "Aku lupa pula dengan dia"

-////-

Kuroi: "Kasihan dilupakan :v"

Reggaru: "T^T"

-////-

Halilintar(Taufan): "Ah? Kat sana ada Lubang?"

Solar: "Eh? Ha'ah la"

Taufan menunjuk ke arah Sebuah lubang sedang yang mungkin bisa mereka masuki jika merangkak. Mereka mendekati Lubang itu. Kedua Elemental saling pandang.

Solar: "Kau nak Masuk ke?"

Halilintar(Taufan): "Hmm... Sebab takde jalan lain, mau macam mana lagi?"

Taufan Mulai masuk ke dalam Lubang. Solar melihat sebentar sebelum menghela nafas. Gawat, Topi dan Pakaiannya akan kotor. Tapi yang karena memang tidak ada cara lain, Dia memasuki Lubang.

Lubang itu adalah Tanjakan, jadi mereka berdua agak kesusahan. Makin mereka kesana, tanjakan itu makin menjadi lurus. Dan lubang yang berdindingkan tanah sudah menjadi besi.

Solar: "Aku rasa ni ialah Ventilasi udara"

Halilintar(Taufan): "Ya... Aku rasa"

Makin mereka kedalam, Lubang itu makin lebar, tapi tidak tinggi. Itu membuat Kedua Elemental itu merangkak berjejer. Malah kayak Mata-mata yang jalan lewat Vent anjir :v

Saat itu lah mereka menemukan lubang keluar lubang(?) yang ditutupi oleh besi/pintu mungkin yang memiliki sela-sela kecil. Mereka berdua mengintip dari sana. Disana kosong, tidak ada orang. Mereka berdua saling padang dan mengangguk.

Taufan membuka pintu itu dan membukanya. Baru saja dia mengeluarkan kepalanya, dia sudah melihat Prajurit Regvis yang membuatnya memasukkan kembali kepalanya dan menutup pintu dengan panik membuat pintu itu bersuara cukup keras karena dibanting.

Boboiboy And Elemental Adventure (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang