#16: Misi Penyelamatan: Mencari Tuan

2.4K 189 66
                                    

=(03.20)=
=(Dengan Solar)=

Solar beberapa kali mengitip beberapa ruangan untuk mencari Kamar tidur Putera/Pangeran, Tapi dia tidak menemukannya. Sudah 5 Ruangan yang sudah dia cek. Setiap kali terdapat belokan, Solar akan mengintip dulu belokan-belokannya. Jika aman dia akan kembali berlari dengan waspada. Jika terdapat Prajurit dia akan terbang ke atas dan menunggu Prajurit itu lewat.

Dia beristirahat sebentar. Jantungnya masih berdetak kencang karena lelah dan waspada. Dia melihat ke langit-langit lorong itu.

Dia mendengar suara langkah kaki, membuatnya langsung terbang ke langit-langit. Terlihat Avinus yang berbulu cokelat dan sayap hitam. Prajurit itu bukan prajurit biasa, karena dia memakai Zirah berwarna abu dengab biru. Avinus itu tiba-tiba berhenti tepat di bawah Solar.

Solar: 'Aku macam pernah tengok burung tu kat buku'

Avinus itu masih diam berdiri di sana dengan matanya yang tajam kedepan. Solar berkeringat dingin, merasa memiliki Firasat buruk. Solar mengingat sesuatu.

Solar: 'Oh...? Dia Burung Elang Ja-'

Tiba-tiba Avinus itu mengeluarkan Panah dengan Sihir dan dengan cepat menembakkan anak panah ke arah Solar yang ada diatasnya. Solar cukup terkejut tetapi dia berhasil menghindar dan mendarat ke tanah cukup jauh di belakang Avinus itu. Mereka saling menoleh ke belakang dan bertatap mata sekitar sedetik sebelum Solar berlari.

Avinus itu mengengeluarkan anak panah dengan sihir dan membidik ke arah Solar beberapa detik sebelum dia melepaskannya. Solar yang baru menyadari panah berusaha menghindar tetapi anak panah itu berhasil menggores pipi kiri Solar. Solar memegangi Pipinya yang berdarah.

Avinus itu masih menembakkan beberapa panah. Solar berusaha menghindari semua panah itu. Tapi beberapa kali terdapat anah panah yanng berhasil menggores baju dan celananya, Tapi dia berhasil menyelamatkan Topinya dari tergores.

Solar: 'Dia bukan pemanah biasa! Kepantasan dan Ketepatan anak panah tu bukan main!'

Sialnya, Solar menemukan Jalan buntu. Avinus itu lalu menembakkan panah sekitar 20 Anak panah dengan cepat. Solar menutup matanya. Tetapi saat kembali membuka matanya karena tidak merasakan sakit. Dia langsung terkejut saat Panah-panah itu menahan dia didinding. Solar lalu melihat Avinus itu yang berjalan makin dekat dan ahirnya dia berada tepat didepannya.

Solar: 'Habislah...'

=(03.35)=

=(Dengan Halilintar(Taufan))=

Taufan merebahkan diri di dalam Ventilasi yang terbuat dari baja. Dia mengatur pernafasann dan mengelap keringat yang menetes dari dahinya. Dia sudah lelah. Dia melihat Jam kuasanya.

03.20

Sudah cukup lama dia berada di dalam Ventilasi. Dia menghela nafas lalu kembali melanjutkan perjalanan. Dia samar mendengar sebuah perbincangan, saat dia terus berjalan, dia menemukan Pintu Ventilasi. Dia mengintip dari sela-sela. Dia terbelalak kaget karena itu bukan Lorong lagi. Tapi ruangan. Dan itu adalah Singgah sana.

Halilintar(Taufan): 'Wow... Aku malah jumpa Ruang Singgah sana. Hmm... Apa yang diorang bincang he?'

??? 2: "Jadi macam mana sekarang, Tuanku?"

??? 1: "Kitakan tunggu reaksi dari Reodo. Apakah dia akan memeritahkan untuk mengambil kembali 'Dia' atau membiarkannya. Jadi, Aquirius? Untuk persiapan, Perketat penjagaan kat kerajaan"

Aquirius: "Baik. Oh ya... Apakah dia akan dikembalikan ke tempat asal dia?"

??? 1: "Entahlah... Aku nak tahu seberharga apa dia sampai Reodo culik dia"

Boboiboy And Elemental Adventure (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang