4.

15.6K 1.7K 160
                                    

Yibo duduk di kursi kebesarannya sambil membuka beberapa lembar dokumen yang harus ia periksa.

"Kau masih sabar dengan anak kecil itu? Ku pikir kalian akan bercerai dalam 1 bulan" ujar seseorang yang berada dalam ruangan itu.

Wang yibo menghentikan sejenak kegiatannya yang memeriksa dokumen dan mengalihkan perhatiannya menatap orang lain yang berada di ruangannya itu.

"Maksudmu, zhanzhan?" Tanya yibo.

"Ya dialah. Memangnya kau punya istri yang lain?"

Yibo menggeleng pelan. "Dia bukan anak kecil, dia seorang mahasiswa, dia hanya belum dewasa saja"

"Ckkc. Haha. Yibo, sejak kapan ku begitu serius?" Ejek lelaki itu.

"John, kau tidak berencana menikah?" Yibo balik menanyainya, membuat lelaki itu sedikit membungkam mulutnya.

"Aku akan menikah, tapi nanti" jawabnya.
Yibo hanya mengangguk sebagai tanda mengiyakan jawaban itu.

"Tapi tetap saja, kau harusnya menikahi seseorang yang setara denganmu yibo. Anak itu, ah, siapa namanya tadi? Xiao Zhan?" Yibo mengangguk.
"Dia sudah 20 tahun kan? Tapi kenapa masih bertingkat kekanak-kanakan?"

Yibo terlihat menghela nafas sebentar. "Dewasa hanya perlu waktu. Tidak semua orang menjadi dewasa saat umurnya sudah semakin di atas. Bahkan anak 10 tahun saja sudah bisa dikatakan dewasa kalau memiliki pemikiran yang bagus dan bijak, Karena itu dewasa tidak memandang umur. Dia memang masih bertingkah kekanak-kanakan, semua itu karena dia di paksakan untuk menikah di saat dia masih menginginkan kebebasan, tapi sejujurnya dia adalah orang yang penuh dengan perhitungan" yibo terkekeh sebentar. "Aku sebagai yang lebih Tua harus bisa membimbingnya. Karena itu terserah apa yang dia lakukan, selama itu tidak merugikan, ya itu terserah dia, karena sekarang dia sudah menjadi tanggung jawabku"

John ternganga lebar mendengarkan coletan yibo yang panjang hari ini. Selama 10 tahun menjadi sahabat baik lelaki tampan itu, baru kali ini dia mendengar yibo berbicara hingga lebih dari 2 kalimat. Dia tidak percaya ini. Di usapnya wajahnya dengan kasar.
"Bo, kau-kah ini? Aku--aku pikir aku sedang bermimpi. Kau tau? Aku mendengarmu berbicara sangat banyak di mimpiku"

Yibo memutar bola matanya malas, lalu kembali menunduk melihat isi dokumen yang belum ia periksa.

"Eh? Jadi ini bukan mimpi? Yibo, jadi barusan kau berbicara banyak padaku? Tunggu, yibo, apa kau sakit?" John kembali berbicara dengan raut wajah heran, tetapi juga sedang menahan tawanya.

"Berisik!"

John menyandarkan tubuhnya di sofa dan tertawa. "Hahaha. Yibo, yibo. Astaga. Bahkan istrimu lebih berisik, tapi kau mengabaikan itu dan tidak menegurnya. Hahaha"

Yibo menghela nafas. "dia berbeda. Diam atau keluar dari ruanganku!"

John melambaikan tangannya. "Aiss, baiklah, maafkan aku. Biarkan aku menumpang sebentar dengan AC-mu disini. Di luar sangat panas"

"Terserah" jawab yibo dingin.

🍑

Xiao Zhan akhirnya tiba di rumah setelah main kejar-kejaran bersama Yui.
Dia membaringkan dirinya di atas kasur empuk itu sambil memejamkan matanya.

"Hah, paman belum pulang"

"Yui brengsek. Kakiku sakit"

Xiao Zhan hendak terlelap saat dia mendengar suara bel berbunyi. Matanya langsung terbuka lebar.

"Tamu?" Gumannya pelan sambil beranjak turun dari ranjang. Sangat jarang mereka kedatangan tamu, kecuali para wanita penggila suaminya.

Xiao Zhan berjalan ke arah pintu dan membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

My Wife is Mine (YIZHAN/END 🦁🐰)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora