24.

13.3K 1.2K 195
                                    

Wang Yibo duduk dalam diam memandang Xiao Zhan yang sudah terlelap.
Sesekali pria itu mengelus surai hitamnya.

Cinta ya..

Semoga kamu bersungguh-sungguh..
Tapi, aku akan mempercayai mu.

Yubin masuk dengan membawa beberapa pakaian di tangannya karena Yibo menyuruhnya untuk membeli.

Saat masuk, keningnya bertaut, ia terlihat bingung saat melihat ada orang lain yang tertidur di sofa.

Huh? Siapa orang itu?

"Letakan saja disitu." Kata Yibo.

Yubin memiringkan kepala nya. "Anu.. Direktur, siapa orang itu?"

Karena Xiao Zhan tidur dengan membelakangi, Yubin jadi tidak mengenal nya, apalagi tubhnya tertutup selimut.

"Siapa lagi yang dibelohkan datang dan tidur disini." Jawab Yibo.

Yubin melotot tak percaya.

"Nyonya?" Pekiknya.

"Syuttt.." Yibo memberi isyarat pada Yubin agar diam dan tidak membuat keributan.

Yubin langsung membekap mulutnya.

"Ah maaf direktur." Kata Yubin pelan.

Yibo mengangguk singkat tanpa beranjak dari sisi Xiao Zhan.

Yubin meletakan pakaian diatas sofa lainnya, terus mohon diri untuk pergi keluar.

Kenapa nyonya tiba-tiba ada disini? Perasaan tadi tidak ada?

Yubin mencoba berpikir sendiri, tapi tak dapat menemukan jawabannya.

Beberapa saat kemudian Xiao Zhan mengerjapkan matanya beberapa kali.
Pria itu menguap.

Huaah.. Nghh

Ia bangun dan duduk dengan mata yang masih sayup-sayup.

"Hah.. Lelahnya."

"Sudah bangun?" Tanya Yibo yang datang dengan segelas teh panas di tangannya sambil menyodorkan itu untuk Xiao Zhan.

Zhan mengangguk. "Hah.. Enaknya minum yang dingin-dingin ge." Suaranya terdengar sedikit merengek.

"Ini saja biar lebih segar, kamu kelelahan kan."

Zhan hanya mempoutkan bibirnya, kemudian menerima gelas teh itu dan meneguknya pelan.

Setelah itu pria manis itu berdiri dan mengambil baju.

"Siapa yang membeli ini?" Tanya Xiao Zhan sambil mengambil baju berwarna biru.

"Aku menyuruh Yubin membelinya."

"Um..." Zhan mengangguk mengerti.

Saat ia tengah mengancing bajunya, Yibo tiba-tiba memeluknya dari belakang membuatnya sedikit tersentak.

"Aiss... Bikin kaget saja!" Komentarnya.

"Katakan sekali lagi." Kata Yibo.

"Apa?" Tanya Zhan dengan dahi yang berkerut.

"Tentang yang kamu katakan padaku tadi."

"Huh? Yang barusan?"

Yibo menggeleng. "Bukan.. Saat sebelum kamu tidur."

"Apa?" Zhan mencoba mengingat dan ketika ingatan itu muncul di kepalanya, wajahnya pun seketika memerah bak kepiting rebus.

"A--apa sih??? Aku lupa."

My Wife is Mine (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang