7.

15.6K 1.6K 170
                                    

Xiao zhan mencatat dengan serius penjelasan yang di berikan oleh dosen di depan.
"Huftt" ia meletakan pulpennya di antara bibir dan hidungnya yang membuatnya terlihat menggemaskan.

"Apa?" Tanya Zhou Cheng yang melihat zhan sepertinya kelelahan.

"Tidak, ini benar-benar membosankan" jawab Zhan malas.

"Mau bolos hari ini?" Ajak jili.

Zhou Cheng dan xiao Zhan saling melirik, kemudian Zhan menampilkan smirk andalannya. "Ayo" serunya bersamaan dengan Zhou cheng.

______________

"Bagaimana dengan mall di bagian Utara?" Tanya yibo sambil melihat-lihat dokumen yang diberikan oleh sekretarisnya.

"Itu- saya sudah berdiskusi dengan manejer disana direktur, tetapi dia meminta and untuk datang dan melihatnya secara langsung" jelas sekretaris tersebut Dengan sedikit berhati-hati.

Yibo tampak berpikir sebentar. "Um, haruskah?" Dia bertanya pada dirinya sendri, kemudian dia mengangguk menyetujuinya sendiri. "Baiklah, kita berangkat sekarang"

Sekitar 1 jam perjalanan dari perusahaan yibo ke arah mall yang di tuju, mereka akhirnya tiba.
Yibo merapikan jasnya, kemudian memakai kacamata hitamnya dan mulai masuk ke dalam.

"Silahkan lewat sini tuan" ujar salah satu asisten yang bekerja disana. Sepertinya dia sudah di beri tahu bahwa akan ada tamu penting yang datang dan dia harus menyambut mereka.

Mereka menuju restoran VIP di dalam Mall tersebut.
"Selamat siang" sapa yibo sambil membuka kaca mata hitamnya.

"Ah, selamat siang tuan Wang" lelaki paruh baya itu berdiri dan menyambut Wang yibo dengan senyum yang mengembang. "Silahkan duduk tuan" ia mempersilakan yibo untuk duduk setelah berjabat tangan.
Yibo duduk di hadapan mereka, karena disana bukan hanya pria paruh baya itu, tetapi juga seorang gadis yang sedikit terlihat lebih muda dari yibo.
"Tuan Wang, sebelumnya perkenalkan, saya Jiang Hanyu, dan ini putri saya, Jiang Mi" ujarnya memperkenalkan diri.
Yibo mengangguk kecil tanpa memperhatikan mereka sambil matanya terus berfokus pada punggung seseorang yang terlihat familiar di matanya.

"Tuan Wang, apakah anda benar-benar ingin berinvestasi pada mall ini? Anda tau sendiri kalau disini cukup ramai dan saya tidak ingin jika kerjasama kita akan gagal tuan"

Kening Wang yibo berkerut. "kita bahkan belum bekerja sama, tapi mengapa anda langsung menyimpulkan akan gagal?"

Tuan Jiang tersenyum licik. "Anda pasti mengerti dengan maksud saya Tuan Wang"

Alis yibo terangkat. "katakan dengan jelas"

Lelaki paruh baya itu memperbaiki cara duduknya. "Lihatlah putri saya Tuan, dia sangat mencintaimu"

Yibo menampilkan smirk kecil, kemudian melirik ke arah gadis muda yang tengah menatapnya penuh harap. "Anda ingin, saya bersama putri anda?"

Tuan Jiang langsung mengangguk antusias. "Ini demi kelancaran kerjasama kita tuan Wang, jika Anda menikahi putri saya, bukankah hubungan kita semakin erat?"

Yibo menyeruput minuman di hadapannya, kemudian ia tertawa kecil. "Anda ini, sedang menukarkan anak anda dengan bisnis?"

"Ah, tidak, tidak, ini bukan namanya menukar Tuan. Dia bahkan menyukaimu. A-mi, bagaimana?" Ia bertanya dengan penuh semangat pada putrinya.
"I--iya" gadis itu menjawab dengan malu-malu.

"Tuan Jiang, apakah saya terlihat miskin hingga harus menggunakan cara kotor untuk berbisnis? Putri anda itu... Sama sekali bukan selera saya!"

Ucapan yibo membuat wajah ayah dan anak itu memucat. Keduanya terlihat marah dan menganggap apa yang di katakan yibo adalah penghinaan.
"A--anda... Anda jangan kurang ajar ya tuan Wang!! Anda sedang menghina putri saya?!" Tuan Jiang menunjukkan amarahnya.

My Wife is Mine (YIZHAN/END 🦁🐰)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang