epilog

63.8K 6.2K 1.2K
                                    

_

2 tahun lalu..

_








Doyoung menghela napas dari ambang pintu kala melihat Haechan yang hanya duduk diam ditepi ranjangnya, menatap kosong dinding. Pria tinggi itu mengetuk pintu pelan, mencoba meraih atensi pasiennya namun pemuda itu hanya diam, tak bergeming sedikitpun.

Doyoung masuk perlahan lalu menutup pintu pelan dan berjalan ke hadapan Haechan. Dokter muda itu berjongkok, melihat wajah sang pasien yang telah ia tangani dari 1 bulan lalu.

"Haechan-ah.. Apa yang kau lihat?" Tanyanya lembut, namun tak ada jawaban, hanya ada kesunyian yang memenuhi kamar.

Doyoung tersenyum maklum, ia edarkan pandangannya dan terhenti kala melihat setumpuk buku dongeng yang terselip diantara selimut tebal Haechan. Pria itu bangkit, melihat lebih jelas buku dengan sampul warna-warni itu dan kembali berpaling menatap Haechan sejenak.

Ia ambil buku yang tergeletak paling atas dan tersenyum gemas kala sadar itu adalah kumpulan kisah seorang putri dan Pangeran. Dia buka lembaran buku itu, membaca tiap kisah dalam halaman dan mengernyit saat ada satu halaman yang sobek. Dan bisa Doyoung lihat, halaman itu disobek dengan sangat kasar.

Tok.. Tok... Tok..

Doyoung berpaling, melihat pintu yang diketuk pelan dan meletakkan kembali buku itu ketempat semula lalu beranjak untuk membuka pintu.

"Ada apa?" Tanyanya pada Sungchan yang berdiri diam didepan pintu dengan wajah sendunya.

"Mn.. Boleh aku bertemu dengan Haechan hyung?" Doyoung tersenyum kecil lalu menggeleng pelan sebagai jawaban. "Tidak sekarang.. Kakakmu masih ingin sendiri"

"Lalu... kapan?" Tanya Sungchan dengan wajah tertunduk, kedua matanya sesekali melirik sang kakak yang masih terduduk diam disana. Ingin rasanya ia duduk disisi bahu sempit itu, menemaninya agar tak kesepian, namun Haechan tak pernah mengizinkan.

"Sebentar lagi" Balas Doyoung lembut, membuat Sungchan mendongak dan menatapnya lekat. "Anda selalu berkata sebentar lagi, sebentar lagi terus tapi sampai sekarang-" Protesnya terhenti saat ia lihat Haechan menoleh, menatapnya kosong.

Sungchan terdiam, terpaku pada tatapan kosong Haechan dan kembali menunduk dalam. Menahan matanya yang berkaca-kaca kala dadanya kembali terasa sakit melihat kondisi sang kakak. "Ok.. Maaf mengganggu" Lirihnya.

"Tak apa.." Ucap Doyoung sembari menepuk pelan bahu lebar remaja tinggi didepannya. "... Mari terus dukung kakakmu"

Remaja itu mengangguk pelan, membuat senyum Doyoung kembali mengembang. Ia acak lembut rambut Sungchan, sebenarnya Doyoung sangat bersimpati pada remaja tinggi ini. Walau tubuhnya terlihat besar, tapi dia tetap seorang remaja biasa yang seharusnya tengah menikmati masa-masa menyenangkan namun justru menerima kejadian naas berturut-turut seperti ini.

"Dokter kim"

"Hm?"

"... Haechan hyung pasti sembuh kan?" Tanyanya penuh harap dan langsung diangguki Doyoung yakin. "Pasti"

.....




"Haechan-ah, waktunya minum obat" Ucap Doyoung sembari meletakkan nampan yang berisi beberapa botol obat-obatan juga segelas air putih diatas laci. Pria itu menghela napas melihat Haechan yang hanya diam terbaring miring membelakangi.

Sour Candy | MarkHyuck☑Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz