4

53.4K 7.5K 1.1K
                                    


Mark berjalan tergesa-gesa menelusuri koridor, matanya fokus mencari sosok 'Cinta' ditengah lautan siswa yang berhamburan keluar. Dengan ransel yang menggantung asal ditangannya, bahkan dia tak sempat memakai tas penuh buku itu dengan benar dan langsung melesat keluar kelas kala bel berbunyi.

Pemuda tampan itu membelah kerumunan dengan perasaan kalut di setiap langkahnya. Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu kelas Haechan.

Mark sangat khawatir dengan keadaan Haechan setelah kejadian dikantin tadi, belum lagi setelah mendengar informasi dari para penggosip kelasnya. Entah dia harus bersyukur atau kesal, karena ternyata kelasnya adalah kumpulan murid biang gosip. Kecualikan Yeri, karena gadis itu selalu sibuk dengan ponselnya.

Dari yang Mark dengar, Hyemi bukanlah gadis biasa, dia berasal dari keluarga yang cukup disegani. Ayahnya adalah seorang walikota Seoul sedangkan ibunya adalah pemilik sekolah asrama ini, pantas gadis itu sama sekali tak takut dengan Haechan.

Mark benar-benar panik sekarang. Dia takut Haechan akan terkena masalah atau hukuman yang berat, karena memang yang Haechan lakukan pada Hyemi cukup diluar batas.

Langkah Mark terhenti didepan kelas berpapan 2-2, kelas Haechan. Wajahnya mendongak, mencari sosok Haechan dari luar jendela dan mendesah pasrah saat tak menemukannya. Mark langsung berjalan cepat kala melihat Jaemin yang keluar kelas, dengan cepat ia cegat langkah Jaemin hingga pemuda itu berhenti dan menatapnya bingung.

"Kau sekelas dengan Haechan kan? Kau tahu dimana dia?"

Jaemin menaikan alisnya penuh curiga melihat wajah panik Mark. "Kenapa kau mencari Haechan? "

"Aku- katakan saja dimana dia"

"Kenapa aku harus memberitahu mu? "

Mark mendesah kesal, kenapa pemuda didepan ini sulit sekali bekerja sama. Memang sesusah itu mengatakan dimana Haechan?

"Ok kalau kau tak mau menjawab pertanyaan ku. Tapi, apa dia baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?"

Mata Jaemin bergerak, memperhatikan bagaimana cemasnya Mark lalu mendengus dengan seringai kecilnya. "Kau menyukai Haechan?"

"Iya- " Mark langsung membekap mulutnya kala ia mengatakan iya tanpa sadar, membuat seringaian Jaemin makin lebar.

"A-aku.. Sudahlah. Biar ku cari sendiri" Ketus Mark dan berbalik, kembali melangkah pergi untuk mencari Haechan dengan perasaan jengkel pada Jaemin. Menyesal dia bertanya pada pemuda aneh itu, hanya buang-buang waktu saja ternyata.

Sedangkan Jaemin terdiam sembari terus menatap punggung lebar Mark yang mulai menjauh. Ia rogoh saku celananya, mengambil ponsel lalu menekan kontak seseorang.

"Yeri nuna..." Ucapnya kala panggilan itu terjawab.

"...Lagi "

"Siapa? "
Tanya Yeri dengan suara datarnya.

Sorot mata Jaemin perlahan berubah menjadi dingin kala sosok Mark menghilang di persimpangan koridor lalu menjawab Yeri dengan datar.

"Mark Lee"


...

Mark berlari keluar gerbang, berharap bisa menemukan Haechan. Sebenarnya Mark sendiri bingung kenapa dia seperti ini, yang jelas dia hanya ingin menemui Haechan dan memastikan keadaannya. Hanya itu!

Mata Mark sedikit membesar saat akhirnya menemukan sosok Haechan yang tengah berjalan di pinggir jalan. Tanpa pikir panjang langsung ia berjalan mendekati Haechan namun langkahnya terhenti kala sebuah mobil sedan hitam berhenti didekat Haechan.

Sour Candy | MarkHyuck☑Where stories live. Discover now