6

45.8K 6.8K 659
                                    

"Aku mencintaimu Lee Haechan"

"Huh?"
..
.
.

Hening, suasana kantin berubah menjadi begitu sepi dengan semua mata tertuju pada Haechan, penasaran akan reaksi si manis. Sedangkan si manis tetap terdiam sembari melirik tak nyaman setiap mata yang terpusat padanya dan Mark menyadari hal itu.

"Haechan?" Tanya Mark pelan dan melangkah maju, berniat mendekati Haechan. Namun belum sempat kaki jenjangnya bergerak dia dikejutkan dengan sebuah kotak susu yang terlempar telak mengenai wajahnya.

Takk!

"Argg.." Ringisnya sembari menyentuh hidungnya yang berdenyut sakit. Ya, bukan sebuah jawaban pasti yang dia dapat dari Haechan tapi justru lemparan kotak susu yang ia terima. Mark bersumpah, ini sangat sakit!

Tak peduli dengan keadaan Mark, Haechan justru berbalik dan berjalan pergi begitu saja, seakan tak ada apapun yang terjadi.

"Haechan wait, tunggu-" Seru Mark berniat lari mengejar Haechan namun lagi-lagi harus terhenti kala tangan Hyemi menahannya. Dengan wajah kesalnya Mark menoleh, melihat Hyemi geram "Apa lagi!"

"Setelah membuat lenganku seperti ini, mana mungkin aku melepaskan mu begitu saja" Ucapnya sembari menunjukkan lengannya yang memerah karena ulah Mark. Mark mendengus dengan bola mata yang memutar jengah "Lalu apa mau mu!"

Gadis itu menyeringai dan tanpa aba-aba melempar nampan makanannya ke wajah Mark, membuat wajah tampan itu kotor seketika. Mark menahan napas juga amarahnya merasakan berbagai makanan juga saus yang terjatuh dari wajahnya, sedangkan Hyemi justru tertawa puas.

"Pertunjukan yang bagus" Ejek Hyemi lalu pergi bersama gengnya dengan tertawa kencang.

Meninggalkan Mark yang hanya bisa mematung, mempertanyakan eksistensi hidupnya. Kenapa semua ini terjadi padanya? Rencana romantis pengakuan cintanya gagal, bahkan sebelum ia memulai. Orang yang disukainya pergi begitu saja.. Dan sekarang menjadi bahan tontonan semua orang. Sempurna! Sangat sempurna!

"F*ck" Gumamnya dan menjerit dalam hati. Kenapa dia sangat sial!!




"Tak bisa diharapkan, dia terlalu bodoh" Ucap Jaemin yang sedari tadi diam memperhatikan semuanya.

"Benarkah? Menurut ku sebaliknya" Jaemin menoleh, menatap Yeri yang masih terpaku melihat Mark dengan segala kesialan nya.

"Menurut nuna begitu?" Tanya Jaemin membuat Yeri berbalik menatap nya. "Hm.. " Balas Yeri lalu melirik punggung Hyemi yang menjauh.

"Ah, Nana-yah.. Bukannya jalang itu sudah keterlaluan? Mau lakukan sesuatu tentangnya?" Tanya Yeri dengan seringai kecilnya.

"Itu yang kutunggu" Balas Jaemin dengan seringai lebarnya. Keduanya tertawa kecil dalam diam tanpa seorangpun yang menyadari. Jaemin berpaling, menatap punggung Hyemi yang menghilang dibalik pintu kantin dengan sebuah kilatan matanya.

"Sekarang giliran ku Kang~"








'Sour Candy♡∞:。.。  








"Haechan tunggu!"

Haechan berbalik, melihat Mark yang setengah berlari menyebrangi jalan untuk mengejarnya. Pemuda tampan itu sedikit berlutut sembari mengatur napasnya, dia tidak tahu Haechan berjalan secepat itu atau dianya saja yang terlalu lemah.

Dengan terbatuk kecil Mark bangkit, berdiri tegak menghadap Haechan dengan napas yang masih terputus-putus. Tolong dimaklumi, Mark sama sekali tak menyukai kegiatan fisik apalagi berlari. Singkatnya, dia lemah.

Sour Candy | MarkHyuck☑Where stories live. Discover now