It's Okay - 09

121 114 61
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Bel pulang sekolah berbunyi keras. Membuat semua murid segera berhamburan keluar kelas.

Alicia masih anteng dalam posisinya. Jelas lah anteng, sebab dirinya tertidur. Fanny yang sedang berkemas melirik kearah Alicia. Kemudian berdecak pelan, dan bergerak membangunkan si tukang tidur itu.

"Alice woyy bangun" ujarnya dengan menepuk nepuk pipi Alicia pelan. Tidak ada pergerakan. Memang dasarnya Alicia kebo. Astaga tidak tidak kalau Alicia kebo? Berarti dirinya berteman dengan kebo dong?.

Muncul satu ide terbesit di otak cantik Fanny.

"ALICE WOYYY KEBAKARANNN!!!" Teriak Fanny keras dan heboh. Untuk sekolah sudah lumayan sepi, jadi tidak ada yang terganggu dengan teriakannya.

"APAAA!!!!" Alicia langsung terjengit kaget, berlari keluar ruangan kelas padahal matanya masih tertutup. Alhasil dirinya jadi terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.

Sementara Fanny tertawa terbahak-bahak. Melihat penampilan Alicia yang kacau. Lihat saja dari rambutnya yang sangat acak acakan.

Alicia yang sudah sadar melirik Fanny tajam. Dirinya dikerjai. Untuk saja tidak ada orang di sekeliling mereka, jadi dirinya tidak perlu malu.

"Puas lo" ujar Alicia masih kesal menatap fanny yang masih cekikikan.

"Lo ngaca deh. Sumpah rambut Lo gak mirip tarzan banget" jawab Fanny yang berusaha menahan tawanya, tapi tidak bisa.

Alicia dengan cepat mengaca di layar ponselnya. Matanya membulat, melihat rambutnya yang sangat jauh dari kata rapih. Tangannya bergerak merapikan rambutnya, namun tiba tiba ponselnya menyala. Menampilkan notif pesan dari seseorang. Raka.

Raka Ardian
Gw tnggu dkt halte. 5 menit

5 menit. Batin Alicia. Dengan gerakan cepat dirinya segera mengemas semua buku bukunya, memasukkan kedalam tas.

"Gue ada urusan mendadak. Lo duluan aja fann" ujarnya pada Fanny.

Belum sempat Fanny menjawab, Alicia sudah berlalu keluar dengan terburu buru meninggalkan Fanny yang malah kesal karena ditinggal.

.
.

Alicia berlari menyusuri koridor menuju gerbang sekolah. Aneh juga, kenapa dirinya nurut saja saat di perintah. Ah dirinya juga tidak tahu. Semuanya refleks.

Saat sampai gerbang depan ia melirik ke kanan kiri memastikan dimana keberadaan laki laki itu. Matanya menelusuri setiap tempat, Sampai pandanganya tertuju pada motor sport hitam yang berada di halte tak jauh dari tempatnya berdiri. Alicia segera menghampiri.

"Lama" ujar Raka yang menyadari kedatangan Alicia.

"Sorry, gue lupa"

"hm, naik"

It's OkayWhere stories live. Discover now