It's Okay - 11

106 89 95
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.
.

"TOLONGIN GUE!!" Terdengar teriakan dari sebrang sana.

Raka yang terkejut refleks berdiri dari duduknya.

"Lo dimana" tanya Raka tenang, padahal dalam hatinya panik.

"Minimarket deket rumah!! AAKKGH--"

tut.. tut.. Tut

Sambungan telepon terputus. Raka dengan cepat menyambar jaket dan kunci motornya, hendak melangkah pergi tapi berbalik lagi menghadap temannya.

"Anton kunci mobil cepet!!" Ujar Raka tak sabar.

Anton mengerutkan kening, lalu memberikan kunci mobilnya ke tangan Raka. Saat menerima kunci mobil, Raka segera bergegas pergi meninggalkan teman temannya yang menatap dirinya penasaran.

"MAU KEMANA WOEE??!" teriak Arka bertanya, tapi tak ada jawaban.

"temen lo tuh Ar" decak Anton.

*****

"Apa-apaan sih Lo brengsek!!" Teriak Alicia berusaha melepas cekalan tangan dari orang asing itu.

Alicia baru pulang dari minimarket dekat rumahnya. Tapi saat perjalanan pulang dirinya dihadang oleh banyak pria berbadan besar yang seperti sedang mabuk. Karena ketakutan Alicia segera lari secepat mungkin dan berusaha menelepon seseorang.

"Kenapa sih neng kok buru buru amat" ujar pria berbadan besar itu mencekal tangannya. Alicia sudah berteriak sekeras mungkin meminta tolong. Tapi nihil, karena kondisi jalan yang sepi dan jauh dari perumahan.

"Kesini dulu lah, main sama kita kita" ujar satu temannya.

"Gak!! Minggir Lo sampah!!" Teriak Alicia berusaha menampilkan wajah setenang mungkin agar tidak terlihat takut.

"Sombong amat" ujar pria itu sambil menyolek dagunya.

Tiba tiba ada cahaya lampu yang berasal dari mobil mengarah pada mereka. Mobil itu berhenti, seorang laki laki turun dan berjalan menghampiri Alicia dan segerombolan pria itu.

"DASAR SAMPAH!!"

BUGH..

Raka langsung menghajar habis habisan sekelompok pria yang mengganggu Alicia tadi.

Alicia yang melihat perkelahian itu hanya bisa menyaksikan orang orang itu adu kekuatan. Sesekali memekik ketakutan karena takut. Air mata yang tadi ia tahan untuk tidak jatuh seketika luruh.

"BRENGSEK!!"

BUGH..

BUGH..

Melihat lawannya sudah terkapar tak bertenaga, Raka melangkahkan kakinya berjalan menghampiri Alicia yang mematung di tempatnya dengan pipi yang dibanjiri air mata. Saat sudah dihadapannya, tangan Raka memegang pundak Alicia. Matanya meneliti penampilan Alicia dari atas sampai bawah. Saat dirasa tidak ada yang terluka, helaan nafas lega keluar dari mulut Raka. Lalu menarik Alicia kedalam dekapannya.

It's OkayWhere stories live. Discover now