2.

322 31 0
                                    

🔉🔉kata lebah kecil, kakak-kakak yang baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri ya,komen juga biar teteh boul semangat nulisnya hihi😋😋

Happy reading all,hope you enjoy 😘😘

🐝🐝🐝

Begitu sampai di depan rumah sakit, tanpa banyak bicara Dias langsung turun dan berlari tanpa sempat berterimakasih pada Keno, sang adik. Jangan kan berterimakasih, pamit pun gadis itu sepertinya lupa, ia juga tak berniat peduli pada orang-orang yang akan menganggapnya aneh karena berlari dengan pakaian yang,,,ah sudahlah, tidak perlu di perjelas lagi karena penampilan Dias kali ini agak memalukan. Hal yang memenuhi otaknya kini hanyalah pasiennya saja.

Cewek itu kini sedang mencuci tangannya, mengambil nafas dan menghembusnya secara perlahan lalu setelah di rasa siap, Dia pun melangkah menuju ruang operasi.

Dengan sigap perawat yang sudah berada disana memakaikannya jubah dan sarung tangan khusus operasi.

"Thanks," ucapnya.

~~~

Operasi yang memakan waktu selama 5 jam itu akhirnya selesai dengan sempurna, semuanya berjalan lancar membuat cewek yang baru keluar dari ruang operasi itu tersenyum cerah. Ya meskipun tetap saja ia sedikit sebal karena ini mengganggu jadwal kencannya dengan kasur.

"Cito lagi?" Tanya seseorang saat Dias sudah masuk ruangan dokter.

Dias menoleh, lalu mengangguk setelahnya tanpa repot-repot mengeluarkan suara. Dias lalu mendudukan dirinya di meja kerjanya lalu merogoh ponsel yang masih berada di tas coklatnya.

Namun gerakannya terhenti saat mendengar orang yang tadi bertanya padanya terkikik geli.

"Kenapa lo ketawa heh?" Tanyanya sedikit tidak kalem.

"Dari tadi ga ada yang ngetawain lo emang?"

Dias menggeleng polos, keningnya semakin berkerut karena sibuk memikirkan apa yang salah pada dirinya. "Apa sih?gue ada buat salah?" Tanyanya kemudian.

Tanpa banyak bicara, orang itu yang tak lain adalah Gian sahabatnya, menarik Dias pada cermin yang cukup besar di ruangan itu. "Lo ga buat salah sih, cuma rambut cepol lo di tambah ahahaha," jelas Gian tak kuasa menahan tawanya melihat penampilan Dias hari ini.

"Eh anj-"

"Lo,,apa yang salah anjir sama lo sampe dateng ke rumah sakit pake cepolan plus piama gini hahaha


Mau ikut operasi gue ga lusa nanti? Siapa tau posisi otak lo ada yang salah gitu, jadi nanti gue benerin," tutur Gian.

"Tai lo, Gi."

Dias memukul cowok di sebelahnya ini dengan tak manusiawi, membuat Gian meringis kesakitan. "Sakit gembel."

"Bodo."

"Sumpah, Yas. Gue ngakak sial haha," ejeknya membuat Dias merenggut.

"Piama banget ga tuh, manaan Mickey mouse lagi ya Allah," lanjutnya masih tak berniat untuk berhenti mengejek temannya itu.

"Diem anjir Gi, gue tuh panik boro-boro mikirin baju." Dias kembali berbalik, melirik kaca, sekali lagi mengecek apakah memang penampilannya sangat memalukan.

Anjrit sialan, pantes aja tadi semua pada liatin gue, baru kerasa malunya sekarang anyinkk huhu. Tapi kan tadi perasaan gue pake baju santai dah.

Memang benar,beginilah penampilan santai Dias. Memakai baju piama juga rambut panjang yang selalu setia untuk di cepol.

"Giaannn," rengeknya saat sadar penampilannya memang sangat memalukan.

"Jujur deh, lo kesini bareng siapa?"

"Samaa,,sama Keno sih," jawabnya sedikit meringis mengingat memang adik pertamanya itu tadi selalu ia potong saat ingin berucap.

"Terus dia ga ingetin lo?"

"Hee hee." Cengiran polos itu akhirnya muncul membuat Gian kontan melengos sebal.

"Kayanya dia mau ingetin sih, cuma dari tadi tiap dia mau ngomong,,,gue potong,,,hehe."

"Yaudah mampus."

"Temen model apa lo hah?" Omelnya lengkap dengan tangan yang menjewer telinga sahabatnya itu.

"Sakit sakit sakitt ampun mbah dukunnn," rintihnya berharap Dias masih memiliki stok perikemanusiaan untuknya.

"Terus,,,gue gimana anjrit huhuu."

"Lo ga ada nyetok baju gitu di lemari sini?"

Dias berfikir, lalu beberapa detik kemudiam menjentikan jarinya. "Nah itu, ga ada," jawabnya lesu benar-benar membuat Gian gemas setengah mati.

"Gini deh, gimana kalo lo bantu gue biar keliatannya gue itu pasien, ya ya ya?" Buju Dias yang tentunya langsung di tolak keras oleh Gian.

"Ih kampred bantuin atuhhhh," rengeknya masih berharap otak cerdas sahabatnya itu bisa membantu saat ini.

Dias bersumpah, jika kali ini ia keluar ia akan sangat malu, karena sekarang dan 5 jam yang lalu beda cerita. Anggap saja saat itu ia sedang di hipnotis hingga tidak ingat dan tidak sadar apapun.

"Pake ini aja," tutur Gian pada akhirnya melempar jaketnya ke arah Dias. "Topiin, pake masker juga, mungkin bisa buat orang ga sadar itu Dibarsya Asyuni,tapi,,,gue ga jamin hehe."

Dias mengangguk, setidaknya ia berharap cara ini ampuh untuk penyamarannya.

"Jadwal kosong?" Dias mengangguk lagi,mengiyakan ucapan Gian.

"Balik bareng ga? tapi gue sekalian jemput temen dulu,oke."

"Gi plis deh, gue lagi gini jangan bilang lo minta temenin."

"Iya emang minta anter, ngapa?"

"Ga mau ih gu-"

"Yaudah terserah sih, paling nanti makin banyak yang kesini liat lo," ucap Gian memotong perkataan Dias tadi.

"Mana ada."

"Adaa, nanti julukan putri VIP berubah jadi cepol berjalan hahahaha," ejek Gian sangat lengkap dengan tawa yang sangat menyebalkan untuk di dengar.

"Asyuuuu JAYENNNNNN LOO."

"Oh oh atau piama mickey hahaha."

"Heh ini juga piama hadiah dari lo begooo, masih untung ini masih muat di gue," balas Dias merasa tak terima.

"Itu udah gue kasih 3 taun yang lalu perasaan, badan lo kaga ada perubahan anjir," komennya masih tak ingin kalah.

"Kaya lo tumbuh aja dih."

"Tumbuh lahh, emang lo bantet."

"Semerdeka lo aja lah jayen,,ayo buru cabut, gue pengen rebahan juga nih."

Dan berakhirlah Dia yang terbirit-birit lari keluar rumah sakit demi menghindari orang-orang yang sekiranya akan mengenalnya.

🐝🐝🐝

Nah loh kasian amat Dias pake piama, mana rambutnya di cepol lagi 😭😭😭

Emang ya kalo lagi panil lupa segalanya,ga bisa fokus aja gitu wkwkw.

Tapi btw Dias itu definisi teh boul kalo lagi panik tau, pikirannya auto bercabang hiks. Kadang mah ke warung beda-beda sendalnya wkwk😂😂 ada yg sama ga nih?

Oh iya,sahabat Lecil (lebah kecil) stay terus yaa,tunggu teteh apdet lagi cerita selanjutnyaa. Sampe sini duluuu lebah kecil undur diri ✋🙌🐝🐝🐝

Abyss of PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang