Hari Pertama

17 0 0
                                    

Pagi yang cerah dan suasana yang kembali baru

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pagi yang cerah dan suasana yang kembali baru. Sebelumnya ia bangun tidur dan tidak menemukan apa-apa di sebelahnya, namun setelah satu bulan lalu, ia terbangun dari tidur dan mendapatkan Fauzan di sebelahnya, kali ini Asha terbangun dan kembali mendapatkan seseorang di sebelahnya. Lena, salah satu teman KKN yang sekamar dengannya.

Asha menguap dan menghela napas dalam-dalam. Hari pertama di tempat KKN akan menjadi hari yang sibuk. Mereka akan berjalan-jalan keliling kampung, memperkenalkan diri dan menemui kepala jorong untuk membahas perkiraan proker apa saja yang bisa mereka jalankan dan di terima warga. Rencananya sepulang dari tempat jorong, mereka akan kembali berkumpul di posko KKN dan mendiskusikan program kerja yang akan mereka kerjakan, baik proker kelompok maupun individu--jurusan masing-masing.

Asha kembali menguap dan membuang napas dengan keras. Jelas dia tidak menyukai bagian akhir dari planning day hari ini. Karena sumpah demi apapun, Asha belum mendapatkan gambaran sedikitpun. Bagaimana bisa dia menentukan prokernya seorang diri, terlebih dia tidak memiliki teman sejurusan untuk di ajak diskusi, tidak seperti teman-temannya yang lain.

Asha menggeleng. Rasa malas untuk menghadapi hari ini menyelimuti hatinya, terlebih badannya masih terasa lelah akibat perjalanan jauh kemarin serta gotong royong dua posko--cewek dan cowok--yang mereka tempati.

"Udah bangun, Sha?" tanya Nadine yang baru memasuki kamar.

Asha melirik Nadine yang sepertinya baru selesai mandi sebelum kembali menutup wajahnya dengan boneka. "Ah, rasanya aku males banget kemana-mana hari ini, Nad," balasnya.

Nadine yang tengah memakai bedak, menoleh. "Masih capek, ya?"

"Hm. Juga, sih, tapi mager ngingat planning kita hari ini. Aku masih belum kepikiran mau ngerjain apaan untuk proker pribadi. Enak ya, yang udah tau mau ngelakuin apa, apalagi ada teman diskusi."

Nadine tertawa kecil. "Gue baru ngeh, kalau dari ekonomi cuma lo doang ya, Sha?" Asha berdeham mengiyakan. "Udah, sih, entar ajak ketua atau yang lain diskusi. Sedikit banyak pasti ada masukan dari yang lain entarnya. Udah, nggak usah terlalu dipikirin, bawa santai aja."

Asha mendesah. "Tau deh, Nad. Gue nyesek ngingat terbuang sendirian di kelompok ini. Seingat gue angkatan jurusan gue punya ratusan mahasiswa, kenapa cuma gue yang terasingkan sendiri di sini?"

Sontak Nadine dan Lena yang sudah bangun beberapa menit lalu dan memilih menyimak, tertawa.

"Gue tebak deh, Sha, kayaknya lo masuk ke kampus sebagai mahasiswa yang diterima secara terpaksa untuk menuh-menuhin kuota, makanya lo jadi mahasiswa buangan sekarang," timpal Lena yang dibalas decakan kesal dari Asha.

Gadis itu tertawa setelah mengambil handuk dan berlari ke luar sebelum kena amukan Asha.

"Sialan lo, Len! Nggak usah di ingetin, gue pun juga ngerasa gitu," pekiknya setelah menendang selimut dan turun dari kasur.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jan 31, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Auntumn Is GoneDonde viven las historias. Descúbrelo ahora