3 : Surprise

2.6K 281 53
                                    

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️
❤️
❤️

Arabbel kini sedang berjalan-jalan di lantai atas rumahnya, lebih tepatnya di bagian kamarnya dan kakak-kakaknya. Ia memasuki satu persatu kamar kakak-kakaknya, melihat-lihat apa ada perubahan dari kamar ketiga kakak laki-lakinya itu.

Tidak banyak perubahan pada kamar abang-abangnya itu, terutama kamar Jevanno. Masih tetap berantakan.

Kamar terakhir yang Arabbel masuki adalah kamar abang ketiganya. Leonnel. Kamar itu masih tetap rapi dengan tema coklat yang terlihat elegan.

Karena bosan menunggu abangnya yang tak kunjung pulang dari sekolah, Arabbel memilih berbaring di kasur Leonnel, sampai akhirnya dia tertidur disitu.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Bang!" Leonnel memanggil Jevanno yang sedang bermain futsal bersama teman-temannya di lapangan futsal sekolah.

"Gak pulang lo?"

"Belom. Bentar lagi gue balik," jawab Jevan tanpa menghentikan permainannya.

"Ravvel juga pulang telat, mau kerja kelompok dulu katanya," sambung Jevanno.

Leonnel yang mendengar penuturan abangnya hanya menganggukkan kepalanya kemudian melenggang pergi untuk segera pulang.

Jevan dan Leon memang satu sekolah, Leon kelas 2 SMA sementara Jevan kelas 3 SMA. Ravvel?
Aravvel dan Arabbel anak kembar. Mereka sama sama masih kelas 3 SMP. Bedanya Ravvel menjalankan pendidikannya di Jakarta, sementara Abbel melanjutkan pendidikan SMPnya di London, dan mungkin akan kembali SMA di Jakarta.

Sekolah Jevan, Leon, dan Ravvel adalah sekolah milik keluarga. International Stynlic School, yang terdiri dari tingkatan SD, SMP, dan SMA. Hanya beda gedung dan halamannya saja.

🥀🥀🥀

TIIN...TIIN...

Pak Ahmad-sekuriti rumah langsung langsung bergegas membuka gerbang utama ketika mendengar suara klakson mobil. Tepatnya mobil Leonnel.

"Makasih, Pak," ucap Leonnel pada Pak Ahmad saat gerbang terbuka kemudian langsung menjalankan mobilnya lagi untuk masuk ke halaman rumah.

"Sama-sama, Den."

Setelah memarkirkan mobilnya, Leonnel mengambil tasnya yang ada di kursi samping kemudi lalu segera keluar dari mobil.

"Bi, ada makanan 'kan? Leon lapar banget," ucap Leonnel sedikit nyaring sambil berjalan cepat kelantai atas. Sampai-sampai ia tidak menyadari kehadiran ayahnya yang sedang membaca koran di ruang tamu.

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang