7 : Peduli

2.1K 210 25
                                    

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️
❤️
❤️

Sudah dua hari saat Arabbel menjalani kemoterapi pertamanya, saat ini Ia masih berada di kamar rawatnya, bersama mamanya. Berdua. Lagi.

Papa dan mamanya memang menginap di kamar Arabbel, tapi tadi pagi jam tujuh Harry sudah berangkat ke kantor setelah mandi dan ganti baju di kamar mandi ruangan Arabbel.

Sementara para abang Arabbel kembali pulang ke rumah saat jam sembilan malam karena batas orang yang boleh menginap di rumah sakit maksimal hanya tiga orang. Lagi pula akan repot karena mereka juga akan sekolah pagi.

Drrrttt..... Drrrttt.....

"Sayang, Mama angkat telpon dulu, ya?"

"Iya, Ma."

Villara berjalan kearah jendela kamar kemudian mengangkat panggilannya. Ia berbicara di telpon sambil menghadap keluar jendela.

"Hallo, Bu," ucap orang di telpon itu.

"Iya, kenapa ya pagi-pagi gini telpon?" tanya Villara to the point.

".........."

"Apa?! Kok bisa sih? Kalian ngapain aja di sana sampai hal kayak gini kejadian?"

Arabbel mendengar pembicaraan mamanya di telpon yang terdengar seperti sedang marah.

"..........."

"Saya gak bisa datang ke sana sekarang. Saya harus menjaga anak saya di rumah sakit."

"..........."

"Gimana sih? Coba kal--" ucapan Villara terpotong saat Arabbel memanggilnya.

"Mama,"

"Nanti saya hubungi lagi," ucap Villara kemudian langsung mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu balasan, kemudian datang menghampiri Arabbel.

"Kenapa, Sayang? Ada yang sakit? Atau mau sesuatu?"

Arabbel menggeleng, "enggak, Ma."

"Jadi apa?" Tanya villara sambil mengelus rambut anaknya.

"Eeemm, itu, mama lagi ada masalah di kantor, ya?" tanya Arabbel hati-hati.

Villara terdiam sesaat kemudian kembali tersenyum. "Engga kok Sayang Mama cum--"

"Mama jangan bohong!" Arabbel memotong perkataan mamanya.

"Mama harus ke kantor, ya? Gapapa kok kalo emang penting mama ke kantor aja. Semenjak kita balik ke Indonesia mama juga belum ada ke kantor 'kan? Pasti pekerjaan mama terbengkalai," ucap Arabbel.

"Gapapa kok, Sayang. Mama di sini aja jagain kamu."

"Abbel gak papa Ma disini, nggak bakal kenapa-napa juga kok, nanti kan bisa ditemenin suster Ana,"

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang