Act 15 - Persiapan

512 66 0
                                    

Minggu depan adalah hari ulang tahun Kaisar Feng, semua orang sibuk mempersiapkan perayaan semegah mungkin dan mengundang beberapa anggota kekaisaran sekaligus menjalin hubungan yang baik terutama dalam hal politik.

Banyak hal yang dipersiapkan, bukan hanya perayaan melainkan beberapa rencana kerja sama oleh beberapa kekaisaran termasuk kekaisaran Longhuo.

Kediaman kaisar, kini dirias dengan elegan dan pastinya lebih mewah dari sebelumnya. Permaisuri Bai mengatur perayaan sebaik mungkin begitu juga para selir yang membantunya.

Permaisuri Bai memperhatikan para pekerja yang masih mengerjakan tugas yang ia arahkan. Pria tinggi dengan pakaian ungu gelap masuk kedalam mengghampiri Permaisuri Bai yang masih memperhatikan para pekerja.

"Ibunda" panggil Chen Jun membuat sang Permaisuri yang merupakan ibundanya menoleh kebelakang.

"Chen Jun, ada apa kemari? Seharusnya kau ada di Kediamanmu" ucap Permaisuri Bai.

"Baru saja hendak kembali, aku lihat ibunda masih sibuk mengatur perayaan"

"Sepertinya ada sesuatu yang ingin dibicarakan. Sudah lama Chen Jun tidak bicara denganku semenjak pergi akademi"

"Belakangan ini aku sibuk, maaf tidak bisa meluangkan waktu"

"Alangkah baiknya jika dibicarakan di dalam. Ibunda juga ada sesuatu yang ingin dibicarakan"

"Kalau begitu kebetulan"

Mereka berjalan menuju ruangan Permaisuri Bai dan duduk di tempat biasa Permaisuri duduk. Para pelayan segera menyiapkan teh dan meletakannya di meja agar suasana menghangat.

"Belakangan ini banyak sekali perayaan yang akan diselenggarakan. Aku tidak bisa mempercayai orang lain jika bukan aku yang mengurus" kata Permaisuri Bai membuka percakapan sambil menuangkan teh ke cangkir.

"Ibunda harus banyak istirahat, tidak boleh terlalu lelah supaya tidak mempengaruhi kesehatan" sahut Chen Jun.

"Bicara tentang kesehatan, kau juga harus menjaga dirimu dengan baik. Aku perhatikan, kau selalu saja kesana kemari, di kamar hanyalah baca buku, tidak bisa diam" kata Permaisuri Bai.

"Ibunda mengenalku dengan baik, aku tidak bisa hanya berdiam diri dikamar seperti orang mati. Selain pertemuan dengan ayahanda, tidak ada hal lain yang bisa dilakukan"

"Aku lihat kau selalu saja bertemu dengannya tiap kali dia kembali ke kekaisaran" Permaisuri terlihat sinis saat mengucapkan kata 'dia'.

Mendengar pernyataan Permaisuri Bai, Chen Jun mengerti siapa yang dimaksud Permaisuri Bai.

"Kami adalah teman sejak kecil, tidak mungkin aku mengabaikannya" Chen Jun santai.

"Kau bahkan mengabaikan De Lun, kakakmu sendiri. Hanya seorang gadis kecil tidak penting, kau sampai membuang waktu untuk bicara padanya walau hanya satu kalimat"

"Apa ibunda cemburu? Lain kali akan ku usahakan untuk bicara pada ibunda lebih sering"

"Bukan masalah bicara atau tidak. Aku tidak bisa mempercayakan orang asing begitu saja, anak itu terlalu sembrono dan angkuh dengan jabatannya yang tidak sesuai. Seharusnya kau merekrut jendral yang lebih baik dari pada seorang gadis kecil yang begitu arogan. Takutnya, anak itu hanya menggunakanmu untuk kepentingan pribadi"

"Ibunda terlalu banyak berpikir, Huan Ran tidak seperti yang ibunda bayangkan, aku mengenalnya sejak kecil"

"Kau sangat percaya padanya, aku takut kau akan diperdaya olehnya. Bagaimanapun, dia adalah orang luar yang tidak bisa dipercaya"

"Ibunda tenang saja, tentang kepercayaan, tidak semudah itu. Aku hanya percaya pada seseorang yang sudah kuanggap"

"Baguslah, tidak semua orang bisa dipercaya didunia ini" ujar Permaisuri Bai

Permaisuri menyeruput teh nya begitu juga Chen Jun sebelum beralih topik lain.

"Aku dengar Pangeran Anming akan dijodohkan dengan seseorang. Kalau boleh tahu, siapa dia?" Chen Jun menhalihkan perkapan.

"Sebenarnya masih perlu pertimbangan. Aku sudah memilih beberapa dan sisanya akan ditentukan sendiri saat perayaan nanti. Aku juga sudah menyiapkan untukmu"

"Ibunda terlalu terburu buru, aku belum siap akan hal ini" tolak Chen Jun.

"Tentu saja kau belum siap. Pernikahanmu akan ditentukan setelah De Lun menikah, dia tidak ingin dilangkahkan oleh adiknya. Tapi mengenai perjodohan, akan disiapkan minggu depan, Yang Mulia Kaisar akan bahagia"

"Atau, kau boleh pilih tunanganmu sekarang. Inilah alasanku bicara padamu saat ini" lanjut Permaisuri Bai membuat Chen Jun tersedak teh.

Permaisuri Bai memanggil pelayan untuk membawakan lukisan lukisan para wanita bangsawan yang dipilihkan Permaisuri. Terdapat 5 lukisan wanita cantik yang diulurkan di kertas besar putih dipajang di dekat mereka.

Mereka berdua beranjak, Permaisuri berjalan ke salah satu lukisan wanita yang terlihat mengenakan hanfu merah muda kombinasi biru dengan sanggul yang unik.

"Namanya Xiaoqi, putri dari pejabat Wei dan pastinya akan mendukungmu dalam urusan politik di istana. Xiaoqi begitu ambisius dan berbakat, seharusnya kau tahu kalau dia adalah wanita tercantik di kota, banyak sekali yang menggemarinya bahkan ingin menjadi suaminya"

Permaisuri berjalan ke sebelah lukisan yang terdapat sosok wanita dengan hanfu cream juga dengan rupa yang anggun, terlihat kalau ia adalah putri kekaisaran.

"Namanya Min Min, sangat cerdik dan aktif. Dia adalah putri ketiga kekaisaran Bao yang paling cantik dan pintar. Aku harap Min Min dapat menjadi menantuku, aku suka gadis aktif sepertinya"

"Ibunda" sela Chen Jun tidak tahan dengan semua ini

"Ada apa Chen Jun? Semua gadis yang ku pilih merupakan yang terbaik daripada yang lain bahkan lebih baik dari De Lun. Seharusnya kau bersyukur aku masih memperhatikanmu" protes Permaisuri sedikit menekan karena kesal

"Ibunda, bukan itu maksudku. Hanya saja aku masih perlu banyak pertimbangan. Bahkan memilih saja aku belum bisa" tolak Chen Jun secara halus.

Permaisuri Bai menghela napas, "Bukankah ibunda sudah bilang? Kau akan menikah setelah pernikahan De Lun dan itu masih lumayan lama. Aku tahu kau tidak ingin dinikahkan karena urusan politik, oleh sebab itu aku menjodohkanmu dari sekarang agar kau bisa membuka hatimu untuk salah satu dari mereka" jelas Permaisuri Bai.

"Aku memiliki pilihanku sendiri, maaf Chen Jun tidak bisa menerima saran Ibunda untuk saat ini"

"Apa pikiranmu ada pada Huan Ran? Dia bahkan tidak bisa disebut sebagai wanita" Permaisuri sudah kesal.

"Huan Ran bagiku bagaikan seorang adik, tidak mungkin lebih dari itu" jawab Chen Jun jujur.

"Baguslah, aku bisa lega karena kau sudah mengatakannya. Sekali lagi aku memberi syarat, pada saat perayaan nanti, akan ada banyak putri datang dari berbagai kekaisaran, kau harus memilih pasanganmu" tegas Permaisuri Bai memaksa.

"Baiklah, tapi maaf Chen Jun tidak bisa berjanji"  ucap Chen Jun membungkuk.

Permaisuri Bai hanya menggeleng gelengkan kepalanya pelan ketika melihat Chen Jun keluar dari ruangannya. Ia tidak mengerti kenapa Chen Jun menolak semua wanita yang ia tawarkan, dipikirannya masih waspada akan Huan Ran yang yatim, ia takut kalau Chen Jun lebih tertarik pada jendral tersebut.

Chen Jun sendiri tidak tahu kenapa dirinya malah menolak semua wanita cantik itu, padahal bisa saja ia memilih wanita yang direkomendasikan ibundanya dengan mudah, tapi hatinya tidak memilih hal tersebut. Selama ibundanya memilihkan wanita tadi, dirinya terus mengingat wanita yang selalu mengganggunya di akademi.

To be continued

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang