Act 24 - Naga Kecil

411 54 0
                                    

Sebuah cahaya keluar dan naga tersebut terus memberontak. Perlahan naga tersebut berubah menjadi butiran debu dan semakin lama semakin menyusut dan menghilang menyisakan sebuah Cambuk melayang diatas tanah dengan dikelilingi oleh garis emas yang melindungi Gulungan Cambuk.

"Cambuk naga" gumam Xie Xiang membulatkan mata.

Xie Xiang melirik Chen Jun dengan tatapan sinis, ia mewaspadai Chen Jun yang kapan saja akan mengambil cambuk naga. Cepat cepat Xie Xiang mendekati cambuk tersebut dan mengambilnya, tapi lengannya justru tersengat akibat pelindung yang melingkari cambuk.

"Kalau tidak bisa, maka lupakanlah" ujar Chen Jun santai.

"Aku bisa melakukannya" Xie Xiang menyangkal, dia paling tidak suka jika seseorang meremehkannya, dia akan membuktikan kalau dia tidak lemah.

Perlahan tangan Xie Xiang mendekati perisai cambuk dan menembusnya, rasanya begitu sakit hingga terpaksa Xie Xiang menarik tangannya lagi. Dia melirik Chen Jun yang masih diam ditempat dengan gaya santainya seakan tidak peduli kalau Xie Xiang hendak mengambil senjata legendaris itu.

Xie Xiang menghembuskan napas dan bersiap menahan rasa sakit lagi, mungkin saja ini sebuah ujian seperti ujian naga tadi.  Perlahan dia menembus perisainya, menahan rasa menyengat dan sakit membakar tangannya hingga meneteskan darah dari sela sela kuku ke atas cambuk. Begitu sakit hingga Xie Xiang mengeluarkan air mata dan gemetar.

Darah yang berjatuhan ke sekitar cambuk berasap hingga Xie Xiang berhasil menggenggamnya. Dia menahan rasa panas di gagang cambuk yang membakar kulitnya hingga akhirnya dia berhasil menarik cambuk tersebut dan mengangkatnya.

Guntur menggelegar, sebuah asap mengelilingi cambuk membuat mata dan mulut Xie Xiang membulat. Dia tidak lagi merasakan sensasi panas melainkan sejuk disekitar telapak tangannya yang luka walau lukanya masih terus terbuka dan mengeluarkan banyak darah, tapi setidaknya tidak panas.

"Aku berhasil" gumam Xie Xiang tersenyum lebar kemudian menoleh ke arah Chen Jun dengan terbinar binar.

"Misiku berhasil" girang Xie Xiang melompat lompat senang hingga tangannya kembali terasa sakit dan ia merintih.

"Hati hatilah" Chen Jun menghampiri Xie Xiang kemudian mengambil tangan kanan Xie Xiang yang terluka sedangkan tangan kirinya menggenggam cambuk.

Chen Jun menutup luka Kangjian menggunakan sapu tangan dan menyembuhkannya dengan sekejap.

"Lukanya tidak sedalam kelihatannya, jadi aku bisa sedikit membantu. Kau tetap harus merawat lukanya" ujar Chen Jun dan Xie Xiang hanya diam. Xie Xiang merasa bersalah karena berpikir yang tidak tidak tentang Chen Jun sebelumnya.

"Kenapa kau membantuku?" tanya Xie Xiang.

"Membantumu? Aku membantu teman" sahut Chen Jun memalingkan wajah.

"Teman?" Xie Xiang mengerutkan dahi. Dia penasaran teman mana yang membuat Chen Jun yang angkuh bersedia membantunya.

Tiba tiba sesuatu keluar dari cambuk yang dipegang Kangjian dan berubah wujud menjadi sosok wanita dengan pakaian kelabu yang terlihat jauh berbeda dari model yang ia pakai.

"Terimalah hormatku tuan" ucapnya memberi penghormatan.

"Hantuu" teriak Xie Xiang langsung mundur menjauhi wanita itu.

Wanita itu terlihat linglung dan tertawa melihat Xie Xiang yang ketakutan, dia juga kesal karena Xie Xiang mengatakan bahwa dia adalah hantu.

"Siapa kau!" Xie Xiang terlihat ketakutan.

Tiba tiba sosok pria muncul di sebelah Chen Jun dengan pakaian hitam khasnya. Mereka saling melihat dengan mata membulat sebelum akhirnya mereka teriak girang.

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang