Act 76 - Ketahuan?

166 27 0
                                    

Burung-burung berkicau dengan merdu. Setelah penyerangan malam itu, penjagaan semakin diperketat. Kabar De Lun yang menyerang Putri Yueyin dan menghilang membuatnya menjadi buronan kekaisaran.

Banyak konspirasi bertebaran dimana De Lun yang dibantu sekelompok orang untuk kabur dari penjara dingin. Penjara dingin bukan penjara biasa seperti yang ada di bawah tanah. Itu dilengkapi dengan formasi dan penjagaan ketat sehingga tidak seorang pun bisa keluar-masuk tanpa izin Kaisar.

Kejadian ini, sudah pasti ada seseorang yang lebih kuat di balik pangeran pemberontak itu. Apalagi yang keluar bukan hanya De Lun, melainkan Selir Ma. De Lun yang tipikal egois dan mementingkan diri sendiri tidak mungkin membantu ular tua itu. Ular tua itu hanya akan menjadi beban.

Selagi kekaisaran dalam keaadaan genting, hanya Kediaman Chenfeng yang tampak tentram. Meski penjagaan di perketat sesuai perintah pangeran kedua.

Huan Ran datang ke kediaman seorang diri. Baru saja sampai di depan gerbang, dua penjaga menyilangkan tombak mereka tepat di depan Huan Ran.

"Jendral Huan, maaf menyinggung. Namun, pangeran mengatakan tidak ingin diganggu."

Huan Ran menatapnya tajam. Ingin sekali dia meninju wajah menyebalkan penjaga itu sekarang juga yang asal bicara. Padahal dia ingin bertemu dengan Xie Xiang untuk membicarakan bisnis.

"Pangeran tidak bisa diganggu, maka dari itu aku ingin bertemu dengan Putri." Huan Ran mencoba sabar.

"Maaf, Putri juga sedang tidak bisa diganggu."

Huan Ran memicingkan matanya dan melihat Buhui melintas bersama kepala pelayan yang akan melayani Xie Xiang nanti. Buhui juga sibuk belakangan ini.

"Buhui!" Huan Ran berteriak memanggilnya.

Buhui menoleh ke arah gerbang. Senyumnya terukir ketika melihat Huan Ran mrlambaikan tangan. Dia langsung berlari ke arah Huan Ran dan memisahkan dua penjaga yang menghalanginya dengan tombak.

"Jendral Huan, ada apa pagi-pagi sekali berkunjung?"

"Aku dengar Putri sudah tinggal di sini. Aku secara khusus mengunjunginya untuk membicarakan beberapa hal."

Ekspresi Buhui menjadi gembira. "Apa itu bisnis vodka?" tebak Buhui. "Tuan Putri sudah berkata kemarin siang bahwa Jendral bisa memulainya dengan formula yang Tuan Putri berikan. Hasil penjualan dibagi 30:70. Tidak ada penawaran."

Huan Ran berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Katakan pada Putri aku menunggunya di 'kampung halaman' siang ini."

"Siap Jendral!" Buhui menyahuti dengan sigap. Dia membungkuk kemudian kembali kedalam kediaman untuk mengurus masalah pelayan. Sebagai pelayan yang paling mengetahui tentang Putri, dia menjadi yang paling berpengaruh di kediaman ini mulai sekarang.

Huan Ran menatap kepergian Buhui dan menghela napas panjang. "30:70, itu bukanlah suatu hal yang mudah. Putri itu benar-benar tahu cara berbisnis."

***

Di dalam kamar, Xie Xiang membuka matanya perlahan membiarkan cahaya menyelinap masuk ke sela matanya. Kepalanya berdenyut. Dia kembali teringat apa yang terjadi semalam.

Penyerangan De Lun dan obat yang membuatnya menjadikan Chen Jun sebagai korban. Oh tidak, pria itu sepertinya tidak tampak menjadi korban. Disini, Xie Xiang lah korbannya. Pandangan Xie Xiang teralih pada Chen Jun yang masih pulas memeluknya.

"Oh yaampun, apa yang kulakukan semalam? Bagaimana caraku menjelaskannya?" Xie Xiang memijit dahinya. Bagaimana dia bisa menghadapi dunia!

Xie Xiang merasa tidak berdaya. Otaknya macat tidak bisa berpikir. Dia bahkan tidak bisa beranjak untuk saat ini karena hal semalam. Dia hanya bisa diam menutup mata dan jiwanya memasuki dimensi roh.

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang