6.perjodohan

160 16 0
                                    

Wanita itu pun dipegang dari belakang oleh si pria, agar wanita itu tidak bisa kemana mana. Akan tetapi wanita itu tidak akan kalah semudah itu, lalu wanita itu pun menyikut perut si pria dengan siku kirinya dan melepaskan diri dari pria itu.
Dan mereka berdua pun melanjutkan pertarungan sengit mereka, kali ini mereka bertarung dengan senjata pedang, karena mereka saling mengambil pedang para pengawalnya masing masing. ketika perang mereka beradu dan mereka menghentikannya lalu pria itu berkata.

"Lebih baik, kau menyerah saja nona dan tidak ada gunanya juga kau mengalahkan ku, karena aku tidak akan pernah bisa dikalahkan"

"Aku tidak akan menyerah begitu saja, karena aku bukanlah wanita yang mudah menyerah"

Lalu mereka melanjutkan lagi pertarungan mereka, pria itu membelah tanah dengan pedangnya, karena sebelum ia membelah tanah ia mengucapkan mantra dipedang nya hingga akhirnya ia bisa membelah tanah.
Dan mereka berdua masuk kedalam tanah yang terbelah itu dan masih tetap bertarung.
Pria itu pun berkata lagi..

"Daripada kita bertarung terus, bagaimana kalau kita berpelukan saja" ucap pria itu sambil tersenyum.

"Kurang ajar, beraninya kau berkata seperti itu" tambah emosi wanita itu dibuatnya.

Mereka berdua masih terus bertarung, kini mereka berdua pun kembali keluar dari dalam tanah hingga para pengawalnya heran kenapa tuannya masih saja belum selesai bertarung.
Karena diantara mereka berdua tidak ada yang mau mengalah, dengan terpaksa pria itu mengatakan bahwa ia menyerah. bukan karena apa? Ia  berfikir saat ini yang ia lawan adalah seorang wanita, curang bukan kalau ia hanya mengalahkan seorang wanita dan itu tidak lucu.

"Baiklah nona, aku menyerah kali ini. Tapi ingat aku menyerah bukan berarti aku kalah denganmu, karena aku merasa ini tidaklah benar jika aku melawan seorang wanita karena hanya merebutkan seekor hewan buruan" ucap pria itu, dan menghentikan pertarungan nya.

"Nah, sedari tadi kan enak kalau kamu mengalah. Lebih baik mengalah pada wanita kalau tidak mau ada masalah didalam hidupmu"

"Baiklah, aku akui itu. Tapi bisakah kita berdamai nona?" Ajak pria itu.

Wanita itu masih berpikir.
"Emm, baiklah kita damai. Terima kasih kau sudah mau mengalah padaku. oh ya, kalau boleh tau kau seperti nya bukan orang matura ya?" Tanya wanita itu.

"Ya kau benar, aku berasal dari paurava dan kau sendiri pasti orang matura. dari penampilanmu saja sudah jelas kau adalah orang matura"

"Sebentar, aku tidak pernah mendengar daerah paurava itu tapi, kenapa kau bisa tau kalau aku adalah orang matura?" Tanya nya bingung.

"Ya jelas aku tau, aku adalah seorang pangeran dari paurava akan tetapi aku bebas bisa mengembara dimana saja karena untuk saat ini, aku ingin menikmati masa mudaku dengan mengembara di berbagai daerah" ucap pria itu.

"Pantas saja penampilanmu memang seorang pangeran, akan tetapi sebelumnya aku bingung kalau kau berasal dari mana, karena kerajaan indraprasta sama Hastinapura penampilannya tidak seperti dirimu"

"Ya memang, karena paurava tidak mau sama dengan yang lainnya. Karena paurava punya ciri khas tersendiri. Dari tadi kita membahas tentang kerajaan. kalau boleh tau namamu siapa Nona?" Tanya pria itu.

"Namaku avantika, aku putri dari raja candra yakni raja matura dengan permaisuri helena, kalau kamu?"

"Porus, kau bisa memanggilku dengan puru, aku putra dari raja bamni dan selir madri"

"Baiklah, sekali lagi terima kasih kau sudah mau menyerahkan buruan itu untukku pangeran"

"Tidak Masalah, sudah jangan dibicarakan lagi, apakah kau tidak mau kembali ke istana mu, hari sudah mulai sore tidak baik bagi seorang wanita pulang sore"

my true love is different from the othersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang