19.menguasai matura

143 9 1
                                    

"citravika kakak mohon kamu jangan pergi kesana, disana sangat bahaya kau mengertilah kita harus mempunyai sebuah rencana agar bisa masuk kesana" ucap pangeran laksmana masih memegangi citravika yang masih bersi keras untuk pergi ke matura.

"Yang dikatakan pangeran laksmana benar tuan putri, kita jangan sampai gegabah bisa bisa nanti kita juga tertangkap, jika kita semua tertangkap siapa yang akan membantu yang mulia raja dan ratu untuk keluar dari sana.

"Tidak, aku harus pergi kesana" ucapnya masih dengan sifat keras kepalanya akhirnya dengan terpaksa pendeta ugrapat memukul leher citrvika dan akhirnya pingsan.
.
.
.
🍃🍃🍃
Tak lama kemudian citravika pun membuka mata dan disana terdapat satyabama yang menemaninya.

"Satyabama, kita masih di tempat paman ugrapat?" Tanya citravika

"Iya citravika, kita masih di kediaman paman ugrapat jangan ke matura sekarang bahaya citravika" ucap satyabama, lalu tiba tiba pangeran laksmana masuk kedalam kamar citrvika adiknya, ia berniat untuk melihat keadaan adiknya itu.

"Citravika kamu sudah bangun?"tanya pangeran laksmana.

"Ini semua gara gara kakak, membuat aku jadi pingsan kenapa sih aku tidak boleh ke matura, aku jadi penasaran seperti apa pemimpin kerajaan asing itu, berani beraninya dia menahan ibu dan ayahku" ucapnya sambil melipat kedua tangannya didada.

"Dia itu sangat kejam citrvika, orang tak bersalah pun dibunuh olehnya hanya karena demi ambisinya untuk mendapatkan kerajaan matura" ucap pangeran laksmana.

FLASHBACK ON

Saat ini kedua adipati dari kerajaan chu datang ke matura hanya berdua, mereka berniat untuk mengajak matura bergabung dengan kerajaannya padahal itu hanya alasan mereka saja, karena sesungguhnya kerajaan chu ingin menguasai matura.

Kini mereka pun sampai di depan pintu istana matura dan ditanyai oleh para penjaga. ada perlu apa mereka ke matura dan mereka menjawab mereka dari kerajaan negeri seberang yang ingin mengajukan kerja sama dan juga menyambung pertemanan dengan kerajaan matura, dan mereka mengatakan ingin bertemu dengan raja candra.

Akhirnya mereka pun di persilahkan masuk dan disinggasana sudah ada raja candra, mereka langsung memberi hormat akan tetapi cara hormat dari kerajaan mereka.

Akhirnya raja candra pun menerima salam dari mereka dan bertanya, ada apakah mereka datang menemuinya karena raja candra tau bahwa mereka adalah orang dari kerajaan asing entah apa namanya.

Mereka pun menjawab dengan mengatakan ingin menjalin pertemanan dan kerja sama. akan tetapi raja candra menolaknya secara halus, dan kedua orang dari kerajaan asing tersebut memaksa ingin sekali raja candra mengatakan bahwa ia harus bekerja sama dengan kerajaannya.
Akan tetapi raja candra bersi keras tidak mau bekerja sama, karena alasannya mereka hanyalah orang asing bisa saja mereka memanfaatkan matura untuk ambisinya.

Mau tidak mau kedua adipati tersebut mengancam akan menghancurkan matura, akan tetapi raja candra biasa saja ia tidak merasa takut sama sekali pada ancaman orang asing tersebut.
.
.
.
🍃🍃🍃
3 hari kemudian..

Pada waktu malam hari, kedua adipati dari kerajaan chu tidak pernah main main dengan ucapan nya, ia diam diam membuat onar di pedesaan sekitar matura dan kedua adipati juga sebagian prajurit nya menyerang kerajaan matura, hingga akhirnya mereka pun menyerang para prajurit di matura.

Ketika itu raja candra yang tertidur mendengar suara keributan dan sepertinya itu suara orang yang sedang bertarung, raja candra pun bangun dengan membawa senjata pedangnya, akan tetapi sebelum itu ia pergi ke kamar kedua istrinya dan juga kamar pangeran laksmana, bahwa mereka bertiga harus kabur dari istana secepatnya raja candra mengatakan bahwa matura dalam bahaya.

my true love is different from the othersWhere stories live. Discover now