O4/1O

15.6K 1.7K 330
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

Seminggu kemudian, (Name) dan Toge kembali ke jepang.

"Huek! Uhuk! uhuk! uhuk!" Toge mengelus pelan punggung (Name). Memang dari 2 hari yang lalu, (Name) selalu saja mengeluh mual dan pusing.

Toge menuntun (Name) ke sofa, lalu duduk disana. "Takana?"

"Tidak usah, aku minum obat dan istirahat saja."

Toge cemberut lalu berucap. "Okaka!

(Name) mengerti, Toge khawatir padanya. Tapi (Name) juga khawatir pada Toge yang dari kemarin malam tidak tidur karena harus menemani dan menjaganya.

"Tapi–" ucapan (Name) terpotong karena Toge menggenggam tangannya, sembari tesenyum penuh arti.

"Hah~ baiklah, nanti sore saja, ya?"

Toge mengangguk, "shake."

.
.

Siang harinya, Toge menelfon Maki.

"Mual dan pusing, ya? Toge, coba suruh (name) periksa ke dokter."

"Shake."

"Jangan khawatir, (name) mungkin akan memberikan kejutan yang membuatmu sangat bahagia."

Toge memasang wajah bingung, "...konbu?"

"Tidak, bukan apa-apa. Sudah dulu ya~ jaaa"

*pip

.
.

Sore harinya, dirumah sakit.

"Selamat," (Name) dan Toge memasang wajah bingung, dokter ngelawak? (Name) kan sedang sakit, kenapa diberi ucapan selamat?

"Istrimu hamil." lanjut dokter sembari tersenyum.

1 detik...

5 detik....

30 detik.....

"APA?!"
"TUNA MAYO?!"

"Ja-jadi aku..."

"Iya benar, anda hamil. Usahakan untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat, dan jangan lupa makan makanan yang sehat dan teratur ya. Saya ambilkan vitamin dulu,"

Dokter pergi meninggalkan ruangan, menyisakan (Name) dan Toge yang masih tidak percaya.

Jadi ya daritadi diam doang.

"T-toge.. aku.." ucapan (Name) terpotong, karena Toge memeluknya dengan sangat erat. "Terimakasih, aku sangat bahagia."

Mata (Name) mulai menjatuhkan air, (Name) pun membalas pelukan Toge. "Aku juga, sangat bahagia"

.
.

2 hari kemudian.

"(Name), tidak apa kamu aku tinggal?" Toge bertanya kepada sang istri, "iya. Tidak apa kok"

Toge mengelus kepala (Name) lalu mencium keningnya. "Jangan melakukan hal yang berlebihan, oke?"

"Siap ayah! Hihi," ucap (Name) sembari hormat membuat Toge tersenyum. "Aku berangkat ya"

"Iya, hati-hati" Toge mensejajarkan posisinya dengan perut (Name), lalu mengecupnya. "Ayah berangkat." Wajah (Name) memerah tipis.

"Dadah~" (Name) melambaikan tangannya ke Toge.

"Hah~ sekarang aku harus apa, ya? Bosan.."

.
.

"HE?!! (NAME)-CHAN HAMIL?!!"

Toge mengangguk kecil dengan wajahnya yang memerah. "S-shake.."

"Ho~ pasti kalian melakukan banyak ronde saat bulan madu ya? Ahahaahaha" *Maki.

"Kak maki, bagaimana kalau nanti kita melihat (name)?" *Nobara.

"Boleh saja, tidak apa kan, toge?"

Toge menyilangkan tangannya, "okaka."

"He? Memangnya kenapa?" *Nobara.

"(Name) harus banyak istirahat," ucap Toge.

Maki menepuk pundak Nobara. "Iya kami mengerti, lain kali, oke?"

Toge mengangguk, "shake."

.
.

"Huh..bosan.."

*tok tok tok

"Eh? Siapa yang datang siang siang begini?" (Name) pergi membukakan pintu, dan langsung disambut oleh suara yang tidak asing baginya.

"(NAME)-SAN! SELAMAT!" Ucap Ayumi.

"Ayumi-chan? Bukannya ini masih jam kerja?"

"Sekarang kan waktunya jam makan siang, jadi aku kesini untuk mengunjungi bumil, tehe~" wajah (Name) memerah tipis, ia malu dipanggil bumil.

"Ayo masuk."

.
.

"Jeng jeng! Aku bawa mochi!" Ayumi meletakan paper bag berisi 2 kotak mochi dimeja.

"Ini banyak banget ayumi, tidak akan habis."

"Tidak apa kok! Ini hadiah tau! Setauku, mochi itu bagus untuk meningkatkan laktasi."

"Iya, terima kasih."

"Oh iya, (name)-san. Apa saat malam pertama, menyakitkan?"

"Eh? K-kenapa kau bertanya seperti itu ayumi?" Tanya (Name). "Aku hanya penasaran sih, dari beberapa cerita yang kubaca di aplikasi. Saat malam pertama, kelamin perempuan itu dirobek oleh...kelamin laki-laki, bukankah itu menyakitkan? Jadi, aku ingin bertanya padamu"

"Kau masih kecil, jangan membicarakan hal itu!"

"Hee?? Padahal aku penasaran!"

"Ayumi, berhenti membahas itu atau kau ku usir.." Ancam (Name). "Ah iya! Ma-maaf!"

.
.

Malam harinya.

*ceklek

"Tadaima.." Toge menutup pintu, membuka sepatunya, lalu menaruhnya di rak.

Toge berjalan ke arah ruang tamu, dan tampaklah (Name) yang sedang tidur di sofa. Toge memperhatikan wajah (Name) yang sedang tertidur pulas, lalu tersenyum. Toge melihat sekeliling, lalu mengecup kening (Name) cepat. "Cantik."

Toge menggendong (Name) dengan perlahan, lalu membawanya ke kamar. Dan menaruhnya di atas ranjang, Toge memakaikan (name) selimut. "Oyasumi."

.
.
.

To be continued...

-✔𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 : Inumaki TogeWhere stories live. Discover now