O6/1O

11.2K 1.5K 254
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---


7 bulan kemudian.

Toge memperhatikan (Name) yang tengah memasak sarapan. Toge memasang wajah cemberut, sudah hampir 7 bulan ia tidak 'bermain' dengan sang istri. Dan itu membuatnya rindu.

(Name) menaruh makanan di meja, lalu duduk di hadapan Toge.

"Kenapa?"

"... okaka." Toge mulai memakan sarapan yang (Name) buat. (Name) pun hanya bisa memasang wajah bingung.

Selesai makan, (Name) melakukan banyak pekerjaan. Menyapu, mengepel, cuci piring, dan lain-lain. Hal itu membuat Toge khawatir. Karena setau nya, ibu hamil itu tidak boleh capek.

Toge mendekat ke arah (Name) yang sedang duduk disofa sembari menonton televisi. Kemudian duduk di sampingnya, dan menyandarkan kepalanya dibahu (Name).

(Name) tersenyum kecil lalu mengelus rambut Toge yang berada di bahunya. "Kamu kerja terlalu banyak," ucap Toge tiba-tiba.

"Tidak kok, itu kan memang tugasku."

Toge berhenti bersandar dibahu (Name), lalu menatapnya. "Aku tidak suka itu, kalau kamu dan anak kita kenapa-kenapa, bagaimana?"

(Name) terkekeh kecil. "Tenang saja, aku ini kan kuat!"

Toge memegang kedua pipi (Name). "Okaka, takana."

(Name) menghela nafas pelan, lalu memegang tangan Toge yang berada di kedua pipinya. "Iya iya, maaf ya.  Habisnya kalau aku hanya diam saja, itu membosankan."

Toge diam dan menatap wajah (Name), (Name) yang menyadari wajahnya ditatap pun seketika memerah. Ia tau, apa yang akan Toge lakukan setelah ini.

Dan benar saja, Toge mendekatkan wajahnya ke wajah (Name), dan...

Terciptalah, ciuman hangat diantara mereka berdua. Toge benar-benar rindu dengan bibir manis istrinya, dan sekarang akhirnya ia merasakannya. Toge melepaskan ciumannya, lalu beralih ke leher jenjang (Name). Toge mulai menjilat leher (Name).

"Mmh toge.. tunggu..." (Name) memegang bahu Toge dengan erat, menyuruhnya untuk berhenti. Toge pun menghentikan aktivitasnya, lalu menatap (Name). "Ada apa?"

"Toge, aku sedang hamil tau! Nanti kalau keterusan kan bisa gawat!"

Ah iya, Toge lupa, istrinya sedang mengandung anaknya.

Dengan terpaksa, akhirnya Toge menahan hasrat 'memakan' istrinya.

"Maaf, aku lupa."

"Hah~ iya, tidak apa kok."

"Lalu, kapan aku bisa melanjutkan kegiatan ini?" (Name) terkejut, lalu memasang pose berpikir. "Entalah, aku pun tidak tau"

Toge memasang wajah murung, padahal ia masih ingin 'memakan' istrinya, tapi, apa boleh buat.

.
.
.

"7 bulan ya.. tidak boleh sih, tunggulah 2 bulan lagi. Setelah itu, main sepuasnya, ya meskipun tidak akan bisa sih.." ucap Maki ditelfon. Ya, Toge sedang menelfon Maki untuk menanyakan apakah ia boleh 'bermain' dengan sang istri.

Toge menghela nafas. "Takana.."

"Sabar ya, toge. Lagipula, kau tidak boleh kesal dan cemburu dengan anakmu sendiri"

"Sake."

*pip

Toge mematikan panggilan Maki, lalu pergi ke kamar. Toge membuka pintu kamar secara perlahan, dan tampaklah (Name) disana, sedang tidur dengan televisi yang masih menyala.

Toge menghampiri (Name), mematikan televisi, lalu duduk di sebelah (Name) yang sedang tertidur. Toge mengelus rambut (Name) dengan lembut lalu mencium kepalanya. Harum dari shampo yang (Name) pakai tercium di hidung Toge, membuatnya candu beberapa saat.

Toge melepaskan ciumannya, lalu menatap leher (Name) yang masih memiliki 'tanda' yang ia berikan. Tanda itu tampak agak pudar, Toge ingin sekali membuat tanda itu utuh kembali, tapi niat itu ia urungkan. Bisa-bisa istrinya terbangun dan terjadilah perang dunia ke 3.

"Toge.." Toge terkejut mendengar suara pelan dan lembut dari sang istri, Toge takut ia tidak akan dikasih jatah karena telah mengganggu tidur siangnya.

Toge dengan perlahan menoleh ke arah (Name), ternyata (Name) masih tertidur. Mungkin (Name) sedang mengigau. Toge mengelus kepala (Name) pelan.

"Ada apa sayang?"

(Name) memegang tangan Toge dengan erat, "jangan tinggalkan aku.." Toge terdiam, lalu tersenyum kecil. "Tidak akan, aku akan selalu berada di sampingmu. Aku janji itu."

(Name) seketika berhenti menginggau, Toge menghela nafas pelan lalu ikut tidur di sebelah sang istri sembari memegang tangannya. "Aku rindu suaramu, saat aku menikmatimu."

.
.
.

To be continued...

-✔𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 : Inumaki Togeजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें