8. secret?

17.6K 2.1K 170
                                    

"Lo serius sama Jaemin?" pertanyaan Hyunjin membuat Jeno menoleh sambil menghisap batang rokok yang ia beli di indomarket sebelum tiba di café punch kick, tempat tongkrongan Jeno dan Hyunjin.

Dimana waktu malam minggu Jaemin diajak kesana oleh Jeno.

Hyunjin tertawa kecil ketika Jeno menatapnya datar, lalu menghisap vape yang ia colong dari kamar abangnya, kalau ketauan bisa mati digebukin. Detik berikutnya dihembuskan asap vape dari mulut dan balas menatap Jeno.

"Santai brou, gue tau lo serius sama Jaemin... dari bagaimana lo ngelakuin dia yang bahkan nggak pernah lo lakuin ke orang lain, dia orang pertama yang lo lakuin seistimewa itu, tapi jen," Hyunjin menggantung ucapannya, tatapannya berubah sayu.

Hyunjin tau semua rahasia Jeno, maka dari itu Hyunjin cuma nggak mau keputusan Jeno bisa jadi boomerang dikemudian hari. Hyunjin ini tipikal sahabat yang susah senang selalu ada, nggak datang pas lagi butuhnya aja, nggak ngilang waktu Jeno butuh tempat bersandar.

Kalau nggak percaya kalian harus tau kalau Jeno sempat diajak pindah ke amrik untuk ikut sama papa dan mama nya, bukan kandung melainkan hanya berstatus sebagai ibu sambung, Jeno nggak suka.

Dia nolak sampai papa nya marah karna Jeno dengan jujur mengatakan bahwa ibu sambungnya nggak akan pernah bisa jadi mama nya, Jeno bilang juga kalau ibu sambungnya itu cewek nggak bener dan papa nya tentu nggak terima dan dengan emosi diujung tandung sang papa memukul jeno sampai anak itu terkapar.

Sayangnya Doyoung nggak dirumah saat itu, kalau iya. Sudah pasti Doyoung bakal jadi tameng buat adiknya.

Papa nya pergi setelah memukul Jeno hingga babak belur, Jeno sampai nggak bisa berdiri waktu itu dan untungnya ponsel selalu berada disaku. Mencoba menghubungi Doyoung tapi nomor kakaknya itu tidak aktif sama sekali, jangan heran deh kalau Doyoung nggak aktifin ponselnya pasti lagi sama pacarnya jadi pilihan kedua Jeno adalah menghubungi Hyunjin sahabatnya.

Tidak butuh waktu lama Hyunjin langsung mengangkat.

"Jin, plis bantuin gue," suara Jeno terdengar lirih, Hyunjin lantas berlari meninggalkan game kesayangannya demi Jeno, iya sahabatnya yang selalu bantu Hyunjin juga kalau si cowok itu lagi ada masalah.

"Nggak usah ingetin gue tentang perjodohan sialan itu ya bangsat, sampai bumi tutup usia juga gue nggak akan mau."

"Bokap lo keras Jen,"

"Justru bokap gue keras, kenapa gue sebagai anaknya nggak bisa keras juga!!!"

"Jen..."

"Gue nggak pa-pa Jin, gue tau niat baik lo tapi gue udah dikeputusan terakhir gue buat serius dan jadiin Jaemin pasangan gue."

Kalau sudah gini, ya mau bagaimana? Hyunjin hanya mendelik lantas kembali menghisap vape nya lagi.

"Sumbang lagu lah Jen" Hyunjin mengangkat dagu nya, menunjuk panggung yang kosong.

"Malam minggu kemarin udah, gue nyanyiin lagu buat Jaemin. Sekarang nggak deh... elo lah, udah lama kan lo nggak nyanyi, Gue rasa makin mirip bebek deh."

Hyunjin melempar korek gas diatas meja ketubuh jeno "Yeuuu goblok, suara lo tuh kek babi... suara gue sih mantap serak serak becek"

Jeno terkekeh lalu melempar balik korek gas ke Hyunjin "Tolol." Keduanya tertawa.

Begitulah persahabatan keduanya, kalau disekolah terkenalnya dua kulkas berjalan, beda deh kalau Hyunjin terkesan playboy suka gonta ganti pasangan tapi nyatanya enggak.

Hyunjin anak baik-baik gengs, dia nggak berani nyakitin perasaan orang baik, kalau orang jahat ya mungkin bisa mati ditangan Hyunjin, nggak-nggak... nggak sampai mati paling sampai masuk ugd aja.

Kakak Kelas | Nomin (Complete)Where stories live. Discover now