Dasi 08 Februari

21 6 16
                                    

Tema : Protes
Majas : Personifikasi

Keyword :
~ Tabok mati
~ Melobby cantik
~ Jejak melata
~ Botak meleset
~ Lembah hoax
.
.
.

"Pokoknya aku gak mau kalau ada denda, titik." Bona menumpangkan kedua tangan di atas perut. Berdiri di depan pintu masuk kamar kos Taro yang terkunci.

"Menurutku sah-sah aja, sih. Toh, sebagian besar setuju. Kalau emang kamu gak sependapat ... kenapa tadi diem aja, hah?" Taro berucap setelah berhasil membuka pintu kamarnya. Berjalan menghampiri ranjang lalu duduk bersila di atas kasur. Sedangkan Bona memilih duduk berselonjor di bawah berhadap-hadapan dengan Taro.

"Kamu ini jadi orang jangan terlalu polos, lah, Tar. Aku yakin rapat tadi itu cuma akal-akalan ketua untuk melobby cantik semua anggota," ujarnya meyakinkan. "Botak meleset dan kroni-kroninya pasti sudah menyebar lembah hoax, supaya semua anggota setuju dengan wacana denda untuk anggota yang tidak ikut kegiatan."

Seperti orang kesurupan, mulut Bona terus mengoceh bagaikan kaset rusak. Bahkan matanya berapi-api menahan amarah dengan napas yang terengah-engah seperti orang habis lari maraton.

"Udah selesai nyanyinya? Lihat, tuh, ada jejak melata di sudut bibirmu," sindir Taro, membuat Bona diam-diam menyeka sudut bibir dengan punggung tangan. Ya Tuhan, Bona malu setengah mampus!

Untung ini Taro, sahabatnya. Kalau orang lain pasti sudah dia tabok mati.

PseuCom

Catatan Dosa MasoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang