Dasi 19 April 2021
Genre : Teenfic
Kata kunci :
√ cat cit cut
√ Terkupas
√ Kayu mahoni
√ Terkelupas
____
"Ar, ini rumah siapa?" Ergo tidak mampu menutupi kekagumannya melihat rumah megah yang ia datangi bersama Arta dengan mulut menganga lebar.
"Rumah guelah, bego!" hardik Ergo, tetapi tetap mengajak Arta masuk ke dalam rumah setelah membuka sebuah pintu yang terbuat dari kayu mahoni dengan ukiran naga terbang berwarna emas.
"Beneran rumah, lo?" tanyanya lagi. Kali ini disertai tawa keras membuat risih telinga Ergo yang mendengarnya. "Gila, ternyata temen gue orang tajir. Kenapa gak dari dulu aja, sih, lo ajak gue main ke sini? Kan, enak kalau ada tugas kelompok dari sekolah bisa sekalian nginep."
Astaga, Arta! Ergo menepuk jidat mendengar rentetan kalimat teman sekolahnya itu.
"Gak usah bawel, duduk aja sono!" Tanpa basa-basi, Ergo menyuruh Arta untuk duduk di atas karpet bertuliskan 'cat cit cut'. "Mau makan atau minum ambil sendiri. Ada jeruk kesukaan lo juga, tuh, di kulkas. Tapi kupas sendiri, kapok gue terakhir kali ngupasin kulit jeruk justru kulit jari ikutan terkelupas karena lecet."
Muka Ergo terlihat masam seperti rasa buah jeruk ketika mengingat kejadian itu.
"Betewe, rumah segede ini, kok, sepi banget?"
Bocah remaja itu tersenyum kecut. Ini adalah pertanyaan sensitif untuknya. Sebuah pertanyaan yang membawa Ergo pada kenyataan bahwa ternyata di rumah ini hanya hampa dan kosong yang ia rasakan.
Bagaimana tidak, selama ini kedua orang tuanya terlalu sibuk mencari uang hingga lupa pada anaknya yang masih remaja. Meninggalkannya di rumah bersama asisten rumah tangga, yang bahkan lebih memahaminya dibandingkan orang tuanya. Menyedihkan sekali.
