4

24.8K 2.6K 256
                                    


⚠️ Long Chapter!

"tuan muda, ayah anda menununggu anda di ruang kerjanya"

Jaemin berdecak tak suka, ia baru pulang sekolah namun singgah ke mansion Na untuk mengganti mobil, namun baru saja ia menapakan kaki di mansion nya, pengawal pribadi yang sudah ia anggap hyung ini memberi kabar yang sangat memuakan untuk Jaemin.

"ya hyung, sudah aku katakan untuk memanggil Nana saat tidak ada ayah" Jaemin cemberut sambil menatap pengawalnya tajam.

pengawalnya hanya tertawa lalu mengelus surai sang tuan. "baiklah, Nana kau ditunggu ayah mu di ruang kerja nya" ucap sang pengawal mengulang ucapannya.

"ish! Jungkookie hyung ayo bawa aku pergi! malas sekali bertemu dengan ayah" keluh Jaemin tak suka.

Jungkook hanya tertawa kecil. "Nana, temuilah tuan Na walau hanya sebentar" ucap Jungkook memberi nasihat.

Jaemin langsung pergi sambil menghentakan kaki nya kesal, Jungkook hanya tertawa kecil melihat kelakuan manis tuan muda nya.

"ada apa, ayah?" tanya Jaemin saat pintu ruang kerja sang ayah sudah tertutup rapat.

"duduklah dulu, sayang" Jaemin mengikuti perintah ayahnya, ia duduk disofa yang berbeda dengan sang ayah.

"jadi?"

Goong In tersenyum lembut pada putera bungsu nya. "jadi apa jawabanmu soal perjodohan, sayang?"

Jaemin menghela nafas panjang. "dengan siapa? mungkin Nana bisa mempertimbangkan jawaban Nana" ujar Jaemin pada akhirnya.

ia sudah tak perduli, toh dirinya sudah biasa dijadikan layaknya robot oleh sang ayah.

Goong In semakin tersenyum lebar, ia menyodorkan map pada Jaemin.

Jaemin menyeringit heran, ia mengenal orang yang dijodohkan dengannya. "baiklah, Nana setuju— tapi Nana punya beberapa syarat yang harus ayah setujui" Jaemin menyeringai tanpa sepengetahuan sang ayah

"katakan saja" ucap Goong In, walau sebenarnya ia tak yakin bisa menuruti sang anak atau tidak. ia terlampau hapal oleh tabiat sang anak.

putra bungsu nya sangat bertolak belakang dengan si sulung, si sulung memang sangat cerdas, namun putera bungsu nya sangat genius dan licik diwaktu yang bersamaan.

_

Jaemin meminggirkan motornya saat mendengar ponselnya berdering, ternyata Chenle yang menelpon.

"ada apa, Le?" "ah baiklah, hyung akan kesana sebentar lagi"

Jaemin tersenyum kecil sebelum kembali memakai helm fullface hitamnya, lalu memacu motornya dengan sangat cepat.

'ayah, kau seharusnya tau aku tak sebodoh kembaranku yang polos'

Jaemin tertawa dibalik helm nya, ia semakin gencar menambah kecepatan motornya, membelah jalanan yang cukup ramai, menikmati sumpah serapah yang diberikan orang orang untuknya.

Jaemin membunyikan klakson membuat penjaga Mansion milik Haechan membuka-kan pagar tinggi itu untuknya.

ia mengitari taman luas sebelum menuju pintu besar utama milik Haechan. suara motornya yang nyaring menyita perhatian para penjaga juga maid.

pintu garasi milik Haechan terbuka otomatis, Jaemin langsung turun kebawah lalu mencari tempat motor sport hitam milik Haechan yang sama persis dengan motor yang ia pakai.

"Nana hyung!!" pekik Chenle senang.

Jaemin langsung tersenyum amat manis pada Chenle. "maaf terlambat" ucap Jaemin tak enak hati.

my pretty CEO Where stories live. Discover now