4

18 4 2
                                    

Suatu tempat yang di sebut rumah itu telah menjadi neraka yang berada di bumi namun tetap di huni dan sialnya aku terjebak di dalam nya

Suatu tempat yang di sebut rumah itu telah menjadi neraka yang berada di bumi namun tetap di huni dan sialnya aku terjebak di dalam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


C.A.R.L.O

Carlo keluar dari kamar nya, kini waktu menunjukkan pukul 19:13, Carlo ada janji untuk bertemu dengan Yogi di tempat biasa mereka bertemu.

Carlo mengajak Yogi untuk bertemu karena Carlo ingin bercerita, sejauh ini hanya Yogi yang menjadi tempat cerita untuk Carlo.

Carlo mengambil jaket nya dan kunci mobil nya. Ia membuang wajah malas ketika melihat Candra yang berada didepan nya.

"Hei psikopat!" Candra tersenyum miring.

Carlo tidak menjawab, ia mencoba menenangkan diri nya agar tidak terbawa emosi.

"Mau kemana Lo?" Tanya Candra.

Carlo menghela nafasnya kasar. "Bukan urusan Lo" Carlo melanjutkan perjalanan nya.

****

C.A.R.L.O

Carlo duduk tepat bersebelahan dengan Yogi di taman tempat mereka selalu saling berbagi cerita.

Carlo meminum minuman yang berada di atas meja di depan nya. "Jadi gimana?" Tanya Yogi.

Carlo menggeleng cepat. "Tidak ada perubahan, mereka masih benci sama gue" Tangan Carlo terkepal kuat.

"Gue heran sama kak Clara sama kak Candra kenapa mereka benci sama Lo padahal Lo adik kandung nya sendiri, sedangkan Leo bukan adik kandung mereka tapi jadi kesayangan mereka" Yogi memandang Carlo.

Carlo mengusap wajah nya kasar. "Gue emang gak berhak buat bahagia kayaknya Gi" Carlo tersenyum namun matanya berkaca-kaca.

Yogi mengelus-elus pundak Carlo. "Lo jangan sedih, gue denger dari Leo katanya Lo gak makan dari pulang sekolah kan? Kita pesen makan di sini" Yogi memanggil pelayan.

"Selamat malam mas, mau pesen apa? Silahkan" ucap seorang pelayan.

Yogi memandang menu makanan. "Nasi goreng pedes dua lauk nya pake ayam bakar bukan ayam goreng" ucap Yogi di angguki oleh pelayan.

"Baiklah silahkan tunggu kami akan menyiapkan nya" pelayan itupun meninggal kan mereka.

"Kapan Leo kasih tau Lo?" Tanya Carlo, wajahnya memang tanpa ekspresi namun rasa ingin tahu nya tinggi.

CARLO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang