7

13 3 0
                                    

Seperti galon yang perlu diisi air begitu juga hatiku perlu diisi oleh mu

Seperti galon yang perlu diisi air begitu juga hatiku perlu diisi oleh mu

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.



C.A.R.L.O

Carlo berdecak kesal, ia sudah mencari Melly dimana-mana namun hasilnya nihil, Melly hilang karena Carlo.

"Gue harus cari sampe ketemu!" Sentak Carlo. Carlo tau ini bukan kesalahan nya, namun pasti yang orang-orang itu inginkan adalah melihat Carlo menderita dengan cara menyakiti orang terdekat Carlo.

Terakhir, Carlo berhenti di sebuah rumah tua yang sudah lama tidak di huni namun masih tetap bagus, rumah ini adalah rumah lama dari ANDROMEDA sebuah perkumpulan anak muda yang di ketua Reval di masanya, namun sekarang sudah di bubarkan karena bagi orang-orang ANDROMEDA hanya akan mengingatkan para anak-anak dari Reval kecewa.

Mata Carlo tertuju tajam pada pintu yang tidak terkunci. Carlo melangkah kan kakinya cepat, namun tangan nya di tahan oleh Leo.

"Car, yakin kita mau masuk ke base camp ANDROMEDA? Lo gak takut apa? Anggota ANDROMEDA sudah banyak yang meninggal dunia jadi pasti banyak hantu nya" Leo memang takut dengan yang namanya HANTU.

Carlo menghela nafas panjang. "Lo kalo takut tunggu di mobil aja gak usah ikut" Carlo melanjutkan langkahnya.

"CAR! GUE IKUT!" Leo berlari mengejar Carlo yang sudah masuk kedalam rumah tua itu.

****

Suasana didalam rumah sungguh berbeda, aura nya terbilang cukup menakutkan, banyak sarang laba-laba dan sudah terlihat sangat tua.

Carlo berjalan semakin cepat dengan Leo yang selalu mengikuti setiap langkah Carlo.

"Lu guelis banget neng, boleh dong Abang daftar" ujar suara di balik sebuah pintu yang terkunci rapat.

"Woi! Inget umur! Lo udah bau tanah! Jagain noh istri sama anak Lo!" Suara itu jelas seperti suara Melly.

Carlo dan Leo semakin mendengar kan ucapan di balik pintu yang terkunci rapat.

"Gitu amat neng, Abang perkosa mau gak?" Ujar salah seorang dari tiga yang menculik Melly.

Melly tersentak, ia berusaha menelan ludah nya. "Gak! Gue mohon jangan! Tolong gue!!" Melly menjerit keras.

Carlo mendobrak pintu itu dengan cepat pintu itu langsung terbuka lebar. Di depan Carlo terlihat Melly yang diikat dengan tali dan ketiga orang yang tidak asing lagi dimata Carlo yang sudah tidak menggunakan pakaian.

CARLO (On Going)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant