1

1.8K 194 19
                                    

Soonyoung pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soonyoung pov

Melirik kearah ponselnya yang menunjukkan sebuah notifikasi,Soonyoung menemukan pesan bahwa kedua orangtuanya akan mengadakan makan malam nanti dengan rekan kerja.

Menekan tombol panggilan, Soonyoung mencoba menjauh dari kedua temannya yang sedang berdebat.

"Ma?"

"Ya?Kenapa Young?"

"Ini maksudnya gimana?"tanya Soonyoung, tidak biasanya kedua orangtuanya mengirimkan pesan untuk sekedar makan malam sederhana dirumah.

"Kamu nanti pulang cepat, mandi terus pakai baju yang bagus"

"Jas?"

"Ga formal juga sipit"ucap sang Mama, membuat Soonyoung sedikit kaget.

"Padahal suaminya juga sipit"balas Soonyoung, suara diseberang sana terkekeh

"Baju biasa aja, Mama.. Mau jodohin kamu soalnya, jangan telfon lagi sibuk nih"ucap Sang Mama, meninggalkan Soonyoung dengan keterkejutan juga rasa panik karena sekarang ini mencoba mencerna perkataan sang Mama.

Tunggu, gimana?

"Kenapa?Muka lo gitu banget"tanya Jun saat Soonyoung kembali melangkah kearah mereka.

"Ga, kayaknya ntar gue ga bisa ikut balapan"ucapnya memberikan kerutan pada alis Jun

"Hah?"

"Ada acara makan malam dirumah, penting"ucap Soonyoung, Jun mengangguk paham ia sudah hafal kejadian seperti ini terbiasa terjadi.

Soonyoung bisa saja membatalkan janjinya karena urusan keluarga, Maklum Pewaris tunggal.

•••••••

Pukul empat sore, aku memutuskan untuk segera pulang sesuai janjiku pada Mama tadi, berlari ke arah parkiran membuka pintu mobil menyalakan mesin, Aku melaju di jalanan.

Sepanjang perjalanan aku berpikir, Perjodohan ya? Sebenarnya tidak ada yang salah dari perjodohan, karena aku yakin orang tua tidak pernah memilihkan pasangan yang buruk untuk anaknya.

Lagipula sepertinya Perjodohan bukan hal yang salah untuk dilakukan, memang umurku saat ini masih terbilang muda baru masuk kelas 2 SMP. Tapi mama tidak bilang aku harus menerima bukan?

Berhenti di di depan sebuah gerbang tinggi menjulang berwarna putih, aku menurunkan sedikit kaca kaca mobil agar penjaga bisa melihatku.

LAKUNA RIOTERS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang