53

715 112 15
                                    

"Jihoon!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jihoon!"

"Apa?" Jihoon didapur baru mau menyiapkan sarapan dan Soonyoung sudah mengawali hari dengan memanggilnya. Oke biasanya juga selalu begitu, makin lama makin sering minta bantuan Jihoon.

"Dasi dimana?"

"Cih, didalam tas? Kau biasanya cuma pakai buat di gerbang! Coba lihat sana!"

"Ah! Ketemu! Makasih sayang~" turun dengan tangan sibuk memasang dasi. Soonyoung tiba-tiba dapat pukulan dikepala dan kunci mobilnya ditarik oleh Jihoon.

"Najis, lama banget. Biar aku aja yang bawa hari ini"

"Eh? biasanya juga telat" ucap Soonyoung, memang benar. Makin tua, makin sering terlambat. Apalagi akhir-akhir karena Jihoon dan Soonyoung cuma malas saja ke sekolah tepat waktu. Karena pintar jadi agak sombong ya? Haha.

Soonyoung pov

Soal hubungan ga ada yang berubah, masih sama-sama saja. Mungkin perasaan kali ya yang lebih bebas? Walaupun setiap kali aku bilang sayang, Jihoon cuma senyum atau ga bilang iya. Satu-satunya kesempatan buat dengar Jihoon bulan sayang itu waktu dia mabuk.

Ga masalah, mungkin Jihoon cuma malu dan ga biasa aja ngomong begitu. Tapi ga bilang juga, aku tau Jihoon sayang denganku. Memang perhatian dia selama ini ga cukup jadi bukti? Haha.

"Ji"

"Hm? Kelas mu free kan di jam terakhir buat pengambilan nilai kelulusan?"

"Iya Kenapa?"

"Aku ada ulangan tambahan, kamu pulang duluan sama Wonwoo ga masalah?" Jihoon mengangguk, kemudian menghela nafas.

"Kenapa?"

"Lihat orang pacaran lagi, menjengkelkan. Mana Wonwoo paling ga bisa diam soal jahilin pacar nya" sepertinya manusia di bangku pengemudi ini ga sadar tingkah lakunya ya? Kalau lagi dalam keadaan stres paling sering menganggu orang yang lagi sibuk.

Apalagi kalau sudah mulai main cium-cium. Oke, Lee Jihoon yang begitu sudah paling merepotkan untuk ditangani. Soalnya Kalau dibalas, dia melarikan diri. Sialan sekali bukan?

"Aku tau kau membicarakan ku didalam hati Young"

"Oh? Ga tuh"

"Bohong kau akan tidur diluar"

"Oke, Fine. Iya Sayang, tunggangan ku ini apa ga ngaca ya ?Dia kalau lagi horny lebih jahil dari Wonwoo"  tepat saat ucapan ku selesai, mobil terparkir diparkiran sekolah dan aku dapat satu pukulan dari Jihoon. Terimakasih.

Cup

"Sana keluar ke kelas, aku mau ke ruang guru dulu" oh, aku lupa bilang. Sekarang Jihoon kalau kasih kecupan sudah rutinitas sebelum keluar mobil. Manis bukan? Aduh. Aku bangga dengan perjalanan hubungan sendiri. Walaupun masih ribut buat hal-hal kecil sih.

Jihoon pov

Jangan bicarakan apapun soal aku dan Soonyoung. Jangan tanya apapun, pokoknya hubungan ku dengan dia berjalan begitu saja. Berlalu dan Sejauh ini ga ada masalah lagi, kecuali masalah-masalah kecil yang lucu.

Soonyoung pernah hampir tidur diluar selama satu Minggu. Kalau ditanya kenapa, karena dia hampir menghilangkan data lagi buat festival tahun terakhir yang bis aku ikuti saat itu.

Aku marah dan mengusir nya keluar rumah, lalu yasudah. Tiga hari setelahnya baikan begitu saja karena dirumah ga ada Soonyoung rupanya terlalu sepi, ga ada orang yang bisa rusuh di pagi hari cuma untuk menanyakan dasinya dimana.

Soal kecupan. Jangan bicara. Jangan tanyakan itu kenapa. Itu cuma kebiasaan, cuma refleks. Nah, iya refleks karena Soonyoung selalu minta waktu kelas sebelas. Iya, karena itu. Pasti.

"Baik ssaem, besok saya akan konfirmasi sama anak club dan ketua yang baru. Saya permisi" hah, sudah kelas dua belas dan turun jabatan pun masih ada saja guru yang kasih pemberitahuan lewat ku. Ga tau ya? Aku fokus kelulusan sekarang?

Ah, pulang ga dengan Soonyoung ya nanti? Ga seru sekali. Aku ga bisa minta dia untuk belikan sesuatu supaya repot dan bisa punya alasan jalan-jalan karena dirumah terlalu sibuk dengan belajar. Apalagi Soonyoung ga suka diganggu kalau sudah belajar. Cih.

Oke, aku tetap menganggu nya. Siapa Soonyoung bisa melarang memang nya? Hehe.

"Psst, Ji!"

"Ya?" Kelas masih sebelah begini merepotkan, Soonyoung selalu mulai melakukan hal-hal aneh setiap ketemu.

"Jun nanti pulang sendiri, Soalnya Minghao ada urusan sama anak OSIS, betah dia jabatan osis nya itu, pulang sama Jun ya? Amankan?" Haha, Soonyoung makasih atas perhatiannya?

"Oke, ngapain masih diluar? Sana masuk"

"Baik, tuan muda Lee Jihoon" Astaga, panggilan satu itu. Agh. Suka sekali bikin orang salah tingkah sendiri. Soonyoung bajingan.



































































Katakan pada Jihoon bahwa dia ga bisa sekalipun melepaskan pandangannya dari Soonyoung karena dia punya tunangan yang kelakuannya aneh dan selalu sesukanya saja. Lihat sekarang? Belum ada satu jam Jihoon dirumah, dia sudah di telfon dengan Jun dengan kabar yang bikin Serengan jantung.

Soonyoung. Kwon Soonyoung jelek itu, kecelakaan.

"Jun, ini dirumah sakit mana?" Mustahil Jihoon ga panik. Kecepatan laju mobilnya dengan banyak umpatan yang Jun dengar sudah cukup jadi buktinya. Apalagi Jun harus menghadap Jihoon yang memarahi nya tanpa alasan karena sedang panik.

"Ji, tenang. Tenang oke?"

"Bangsat! Tenang gimana? Kata Lo kecelakaan parahkan? Menurut Lo tenang gitu kalau sampai ilang nyawanya?"

"Tapi Ji–"aduh Jihoon coba kasih Jun bicara sampai selesai dulu ya?

"Agh! Macet. Bangsat! Bilang ke Kwon Soonyoung itu. Kalau mati dia, gue tarik balik dari neraka. Sumpah! Gue udah pernah bilang kalau apa-apa tuh pelan aja ! Aduh berengsek"

"Ji tapi–"

"Lo diam, kepala gue sakit dengar Lo ngomong" oke, Jun tau Soonyoung dan Jihoon itu perpaduan menyeramkan tapi dia ga tau kalau sepasang kekasih ini bisa sampai segini nya. Apalagi Jihoon. Kwon Soonyoung bisa tahan gimana ya?

Jihoon pov

Soonyoung kalau kau sampai mati. Aku ga bisa membayangkan hidupku bagaimana, jadi tolong kalau hampir kehilangan nyawa jangan pergi. Ga kasihan denganku?

Kamu masa iya ga mau dapat kecupan lagi? Ga mau dengar aku marah-marah? Ga mau coba masakan ku lagi? Soonyoung sumpah. Kalau kau pergi bahkan sebelum aku sampai kesana, aku sungguhan akan menarik mu keluar dari neraka itu.

Sumpah demi apapun Soonyoung. Agh, bisa-bisanya pria sipit itu membuat ku panik. Padahal aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk biasa Saja. Soonyoung bahkan sampai sekarang kau masih berhutang satu kencan, jangan mati bodoh.

Kwon Soonyoung. Bangsat.

"..kalau mati ga lucu Young! Siapa...sih suruh ngebut dijalan! Bodoh! Kwon Soonyoung bodoh!"

"..udah tua ga juga berubah!!"

"Bajingan!"












Soonyoung, kayanya kalau ga bikin Jihoon pusing, idup mu ga tenang ya?

LAKUNA RIOTERS ✓Where stories live. Discover now