49. Patahan keraguan

436 93 7
                                    

꧁𝕾𝖊𝖓𝖏𝖆 𝕸𝖎𝖑𝖎𝖐 𝕭𝖚𝖒𝖎꧂

Jika tidak bisa menghapus seseorang dari ingatanmu,
mungkin ia memang ditakdirkan di sana
Sudahlah, manusia akan melupa pada saatnya.

Jika tidak bisa menghapus seseorang dari ingatanmu, mungkin ia memang ditakdirkan di sanaSudahlah, manusia akan melupa pada saatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SENJA sudah memikirkan semua. Perlu beberapa jam bagi gadis itu untuk mengumpulkan patahan hatinya menjadi keberanian. Dan karena itu, ia berdiri di sini sekarang.

Lalu suara langkah samar menyadarkan Senja.

Itu Nora.

"Gue mau bicara sama lo, penting."

Ada rasa getir mengusik Senja. Kenyataan bahwa goresan kalimat gadis itu pasti akan berujung menyakitinya.

"Boleh, langsung aja."

Kedua alis Nora terangkat, gadis itu tercekat sesaat. "Gue akan kasih tahu sesuatu, tapi gue minta abis itu supaya lo ngerti... dan perlahan-lahan bisa lepasin Bumi."

Senja menghela napas panjang. "Aku udah lepasin dia."

"Tapi lo belum ikhlasin dia sepenuhnya." jawab Nora.

Senja menghela napas lagi, menyerah dengan kalimat-kalimat yang ingin terucap tapi kembali ia telan.

Nora tampak menimang, sebelum akhirnya gadis itu mengambil sesuatu yang katanya akan diperlihatkan kepada Senja. Perhatian Senja terpusat pada dua lembar foto usang yang bahkan sudah sobek di bagian sisi-sisinya.

Dan kemudian, mata Senja beradu tatap dengan mata Nora. Meminta penjelasan.

"Pasti lo bingung dan nggak tahu siapa laki-laki itu, kan?" Nora menarik sudut bibirnya sekilas. "Dia Papanya Bumi, selingkuhan Mama lo!"

"Ma-maksudnya?"

Nora mengerutkan kening malas. "Ya lo tanya aja sama Bumi. Itulah alasan kenapa dia tinggalin lo gitu aja!"

Senja menggelengkan kepala, berusaha mengusir segala keraguan tentang Bunda dengan melihat foto itu lagi dengan seksama. Ia terdiam sejenak, menatap dua orang dengan senyum lebar di sana. Juga beralih menatap bingkai dirinya ketika masih bayi.

"Gue kasih lo satu kesempatan untuk tanya alasan kenapa Bumi waktu itu ninggalin lo. Tapi setelah itu lo harus bener-bener pergi dari hidup dia." Nora merampas foto itu dari tangan Senja secara paksa. "Lo nggak tahu aja betapa tersiksanya dia saat tahu kalo Mama lo lah yang udah menghancurkan keluarganya!"

"Anak pelakor!" pekik gadis itu.

Lalu Nora pergi, menyisakan Senja dengan kekagetan yang luar biasa. Seluruh pertanyaan tentang Bumi dan siapa dirinya saling bersahutan-sahutan. Menghantam dadanya, menjelma menjadi tali raksasa yang mengikat kakinya kencang. Ada sesuatu yang berat di pundak gadis itu, merambat ke leher dan perlahan mencekiknya.

Senja Milik Bumi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang