27. Dunianya kembali berputar

656 140 6
                                    

꧁𝕾𝖊𝖓𝖏𝖆 𝕸𝖎𝖑𝖎𝖐 𝕭𝖚𝖒𝖎꧂

Denganmu aku tak pernah peduli waktu berlalu
Lama atau sebentar, tak membuat yakinku memudar
Sejak kisah kita dimulai, terimakasih sudah menjadikan sesuatu yang belum ada akhirnya kini ku rasa

Kamu, tidak perlu tergesa
Aku tidak peduli pada semesta
Juga anggap saja dunia ini milik kita berdua walau sementara

Denganmu, aku tak menjanjikan selamanya
Tapi untuk sekarang, aku ingin buta pada realita
Dan aku ingin kamu tetap menjadi milikku saja

Denganmu, aku tak menjanjikan selamanyaTapi untuk sekarang, aku ingin buta pada realitaDan aku ingin kamu tetap menjadi milikku saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"CANTIK." ucap Senja dengan senyum yang merekah sempurna. Di sisinya terdapat berbagai macam jenis bunga. Semerbak harum wanginya pun menyeruak masuk ke indra penciumannya.

"Iya, cantik." Bumi juga tersenyum. Namun matanya tak bisa menampik jika gadis lugu di sampingnya ini jauh lebih cantik dari bunga-bunga yang ada di sini. Rasanya Bumi ingin membawanya pulang dan memajangnya di kamar agar bisa selalu ia pandangi.

"Mau beli yang mana?" Senja menatap Bumi, menyeret lelaki itu untuk kembali ke dunia nyata.

"Lo yang pilih gih, siapa tahu Mama suka. Kayak yang kemarin kado itu."

"Serius?" Senyum Senja mengembang sesaat setelah Bumi mengangguk. Tanpa menunggu lagi, Senja mengedarkan pandangannya.

"Mau ini, ya?" tunjuknya pada salah satu pot bunga Daisy.

"Ambil aja, asal lo bahagia."

Lalu Bumi pergi memanggil Bapak-bapak dengan topi dan sepatu bot hijau. Ia mendekat dan tersenyum ramah. Tanpa basa-basi, Bumi menunjuk bunga yang tadi ditunjuk oleh Senja.

Kemudian saat Bapak-bapak tadi datang membawa plastik bening berisi bibit bunga, Senja mengernyit heran. "Kenapa nggak bunganya aja?"

"Biar lo tahu, keindahan itu nggak bisa didapat pake cara instan. Harus ada proses, ya kayak hidup gitulah."

Namun siapa sangka, Bumi juga membeli dua buket daisy. Lelaki itu memberikannya pada Senja, "nih." ucapnya.

Alis Senja menyatu, "katanya bibit aja?"

"Hadiah hari pertama kita jadian."

Semburat di pipi Senja tak bisa dihindari. Gadis itu mengusap pipinya malu-malu. Mencium bunga pemberian Bumi dengan gejolak di hati yang tak kunjung berlalu.

Senja Milik Bumi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang