41: BENARKAH? (REVISI)

72 10 58
                                    

Salahin Ethan kalo part ini pendek! Suruh siapa ngomongnya irit!

Jangan lupa vote sama komennya yak! Makasyii😘

...

Nisa nampak mondar mandir di depan kelasnya. Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, ia malah semakin merasakan jantungnya ingin copot saat itu juga.

"Nisaaaa! Gue kira lo udah ke rooftop! Ini malah mondar-mandir di sini!" Kata Ayu dengan sangat hebohnya mengagetkan Nisa yang kini ingin menimpuk kepala Ayu dengan sepatunya.

"Sialan." Umpat Nisa kesal.

"Sana buruan, si Ethan nungguin loh." Ucap Ayu dengan nada menggodanya.

Bukannya beranjak pergi, Nisa malah menghentakan kakinya. "Ih Ayu, temenin yuk!" Pinta Nisa sambil mengguncang-guncang tangan Ayu.

"Ogah gue jadi nyamuk, mending makan di kantin sama Aris."

"Kok gitu sih? Temenin gue dulu mending. Gue ngeri sama si Ethan."

Ayu lantas tertawa. "Ngeri kenapa woy! Biasanya aja lo fine fine aja kalo ada dia."

"Ih lo mah!"

"Nisa."

Mampus

"Eh Than, bawa nih si Nisa. Malah ngalang-ngalangin gue buat ketemu si Aris."

"Eh apaan?! Kagak ngalangin gue woy!"

"Hilih, tuh bawa si Nisa. Gue mau ke kantin! Bye maksimal!" Ayu pun langsung meninggalkan Nisa berdua dengan Ethan.

"Kenapa?"

Nisa mengernyitkan dahinya. "Kenapa apanya?" Tanyanya balik pada Ethan.

"Ga ke rooftop."

"Ha? I-iya ini baru mau kok. Eh l-lo udah ke sini." Kata Nisa dengan jantung yang semakin berpacu kencang.

Jantungku sayang, bisa tenang sebentar tidak?

Tanpa berbicara sepatah katapun lagi, Ethan langsung menarik Nisa begitu saja ke arah rooftop. Nisa menurut saja mengikuti Ethan yang nampaknya berjalan sangat tenang.

Sesampainya di rooftop, angin segar menerpa wajah Nisa dengan sejuk. Setidaknya kini jantungnya sedikit bisa dikendalikan. "Mau ngomong apa, Than?" Tanya Nisa memulai pembicaraan.

"Gue cinta lo." Pernyataan Ethan yang to the point barusan membuat Nisa lantas membulatkan kedua bola matanya. Raut Ethan masih nampak terlihat sangat tenang, namun sorot mata tajamnya itu bagai menghunus Nisa saat ini. Nisa jadi salting dibuatnya.

Aduh mak! Gue harus apa?!!!

"K-kenapa bisa?"

"Gatau."

Nisa mengernyitkan dahinya sambil menatap Ethan penuh tanya. "Kok gak tau?"

"Cinta gak butuh alasan."

Deg

Ethan berdiri menghadap Nisa dan memegang bahu Nisa. "Gue gak pernah tau rasa jatuh cinta kaya gimana." Ucap Ethan menatap dalam mata Nisa. Nisa masih enggan berbicara dan membiarkan Ethan mengatakan semuanya.

"Saat pertama kali masuk SMA, liat senyum lo itu, jantung gue degdegan banget, Sa." Suara Ethan melembut. "Gue pikir, itu bukan hal yang aneh. Gue tetep diem dan bodo amat."

"Tapi saat tau sahabat gue sendiri suka sama lo, gue ngerasa gak rela."

"Siapa sahabat lo?"

"Daffi. Gue gak mau pertemanan gue rusak hanya karena cewek. Lagi pula gue gak bisa memastikan perasaan gue ke lo itu apa."

"Ethan." Lirih Nisa tak mampu berucap apa-apa. Jangan salahkan perasaan cewek yang mudah baper. Cewek mana yang akan biasa saja ketika cowok cuek seperti Ethan mengatakan hal seperti ini pada dirinya?

"Gue gak minta lo jadi pacar gue. Gue cuman pengen kasih tau tentang perasaan gue ini."

"Than, maap."

Ethan mengangkat sebelah alisnya sebagai respon bertanya 'maap untuk apa?'. Nisa yang mengerti maksud Ethan pun lantas membuang pandangnya. "Maap, gue belum bisa balas perasaan lo itu." Ucap Nisa dengan pelan.

Ethan mengangguk paham. "Gue gak maksa. Gue cuman mau lo dilindungi sama gue. Gue sayang lo, Sa." Entah kenapa mendengar ucapan Ethan barusan membuat air mata Nisa luruh saat itu juga. Ethan pun lantas membawa Nisa ke dalam dekapannya.

"Than, maapin gue."

"Gak perlu minta maap."

"T-tapi Than,-"

"Lo baru sembuh." Kata Ethan memotong ucapan Nisa.

"Than."

"..."

"Ethan."

"..."

"Ethan ih!"

"Apa?"

"Laper! Kantin yok!"

Ethan pun melepaskan dekapannya. Sedari tadi wajahnya ini tanpa ekspresi, jadi Nisa tidak tahu si Ethan ini bagaimana perasaannya. "Susut air mata. Jelek." Kata Ethan sambil melenggang pergi begitu saja meninggalkan Nisa yang sekarang malah cengok ditinggalkan begitu saja.

"Kok gue ditinggal?! Ethan sialan!" Nisa pun lantas menghapus jejak air matanya dan langsung menyusul Ethan. "Ih, kok ninggalin?!" Tanya Nisa kala sudah berjalan beriringan dengan Ethan. Bukannya menjawab, Ethan malah dengan santainya merangkul Nisa.

Sial! Jantung gue degdegan lagi!

...

Ya ampun Ethan😭
Aku pengen cowok kaya kamu😭❤️

Vote sama komen woy
Makasyii😘

NISAWhere stories live. Discover now