EKSTRA PART 3 (LAST)

191 11 61
                                    

Kamu jelek.

...

Nisa menatap pantulan dirinya di cermin besar yang menampakan dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Sudah kesekian kalinya ia menghela nafas kasar. Baju yang ia kenakan sedari tadi sangat indah, namun ekspresi wajahnya malah menampakan raut kesal.

Nisa pun menghentakan kakinya kesal lalu melangkah keluar dari ruangan kubus tersebut dengan masih mempertahankan raut kesalnya. "Gimana?!" Tanya Nisa dengan nada sinisnya.

Ethan yang tengah duduk santai di atas sofa menatap Nisa sekilas lalu kembali menatap layar ponselnya. "Than!"

"Hmm."

"Ham hem ham hem! Ini gimana gaunnya?!"

"Belakangnya terlalu kebuka itu. Ganti lagi." Mendengar seperti itu, Nisa lantas menjatuhkan dirinya di atas lantai dengan ekspresi kesal bercampur menahan tangis.

"Capek! Kamu maunya aku pakai gaun kaya gimana sih?!" Tanya Nisa dengan ngegasnya.

"Tertutup."

"Pake mukena gitu?! Iya?!"

"Punggungnya."

"Kenapa punggung gue ha?!"

"Yang punggungnya ke tutup, Nisa."

"Kan tadi udah coba gaun yang itu! Tapi kamu tetep gak mau! Aaaaa Bunda, calon menantumu ini menyebalkan sekali." Rengek Nisa. "Yaudah kamu cariin sana! Kamu yang pilih!" Sambung Nisa dengan galaknya.

Kesal melihat Ethan yang malah santai memainkan ponselnya, Nisa pun langsung merampas ponsel Ethan dan menatap Ethan dengan tajam. "Sana cariin gaun buat aku!" Perintahnya.

Melihat Ethan masih malas untuk bangkit, Nisa lantas menabok tangan Ethan tidak terlalu kencang. "Cariin gaun atau aku botakin kepala kamu!" Ancamnya.

Drrrt drrrrrt drrrt

"Siapa?" Tanya Ethan kala tahu ponselnya yang berdering.

Nisa lantas memberikan ponsel itu pada Ethan lagi. "Selingkuhan kamu!" Begitu kata Nisa.

"Ya Hallo."

"..."

"Baik, dalam 15 menit saya sampai di Bandara."

"..."

"Ya."

Kini Nisa tengah menahan amarahnya. "Aku ada penerbangan mendadak rute Jakarta-Bali. Besok pagi aku pulang baru bisa aktifkan hp. Kamu pulang naik taksi online yang aku pesan. Aku pamit." Jelas Ethan kemudian langsung melenggang pergi tanpa mau mendengar respon Nisa dulu.

"Oh satu lagi, gaun pernikahan kamu udah aku pesan dan mungkin sekarang udah sampai rumah kamu." Ethan pun benar-benar menghilang dari balik pintu butik.

"ETHAN! TERUS NGAPAIN GUE CAPEK-CAPEK GANTI GAUN BERULANG-ULANG GINI!"

...

NISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang