Warning!!!
Banyak kata-kata kasar, jangan ditiru ya ges ya!!!
Happy Reading
...
Gue buat kalian tertawa bukan berarti gue gak punya masalah.
...
Tok tok tok
Tok tok tok
"NISA, HAPPY BIRTHDAY"
"KEBO, BUKA PINTU DONG ANJRIT!"
"NISA!"
"YUHUUUU."
"HAPPY BIRTHDAY NISA SAYANG!"
"NIS-
Uhuk uhuk
"Suara gue bisa abis anjing, bantu teriak napa si!" Kesal Chalista, karena pasalnya ia yang ditugaskan untuk menjadi toa.
"Apa dia lagi gak di rumah?"
Alpi nampak berpikir sejenak. "Kayanya engga mungkin deh, gue yakin dia ada di rumah." Kata Alpi sambil mencoba mengintip dari jendela. Namun tak nampak, ya iya orang ketutup gorden!
"Ayo dong, kasian kado gue kedinginan. Nanti sakit dia." Kata Chalista.
Yunita mengernyitkan dahinya. "Lo ngado apaan sat?" Tanyanya.
"Cupang kesayangan gue yang ke 3! Si Nolly."
"Ya ampun Chal! Goblok."
Udah terserah Chalista aja.
"Apa gue dobrak aja ya ini pintu? Perasaan gue kok gak enak." Kata Alpi.
"Anjing, jangan lah bego! Emang lo mau tanggung jawab apa kalo pintunya rusak?!"
"Besok lagi aja yuk."
"Ini kuenya gimana anjir?!"
Pletak
"MASUKIN KARDUS LAGI, AYUUU."
Akhirnya yang lain pun beranjak dari depan rumah Nisa ke mobilnya masing-masing. Namun Alpi masih diam di tempat.
"PI, AYOK!"
Tok tok tok
"NISAAA! BUKA PINTUNYA SA!"
Alpi yakin Nisa ada di dalam. Ia khawatir takut terjadi sesuatu pada Nisa. Ia tahu Nisa tertekan di dalam rumah ini, untuk tidur pun harus mengkonsumsi obat tidur dulu. Jadi, tak mungkin juga Nisa tidur senyenyak itu.
"Ethan, Daniel, bantu gue dobrak ini pintu!"
"LO GILAK YA?!" Heboh cewek-cewek.
Daniel dan Ethan pun menghampiri Alpi. "Lo yakin?" Tanya Daniel. Setelah menjawab yakin, mereka bertiga pun mencoba mendobrak pintu besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NISA
Teen Fiction[Sudah tamat & Part lengkap] ✔️ "Gue bakal bantu lo." Daffi tersenyum lebar. Bukan. Bukan senyum bersahabat atau rasa iba, melainkan senyum tampan yang menakutkan si mata Nisa. "Tapi-" "Tapi apa, Daf?!" "Tapi lo harus jadi pacar gue." 'Yang bener aj...