Kunjungan

2 0 0
                                    


Antony cukup kaget melihat ada seseorang yang datang menjenguknya. Sebab dia sudah berpesan pada anak buahnya untuk tidak perlu meluangkan waktu menjenguk di rumah sakit dan tetap fokus di Club 8 selama masa perawatan.

"Hai, apa kabar?" Mareta menyapa terlebih dahulu pada Antony yang sedang menikmati tayangan Youtube dari layar ponselnya. Petang ini Mareta memakai rok setengah paha dengan belahan di bagian depan kanan sepanjang 10cm. Atasannya adalah tank top V neck dan blazer dengan warna yang sama dengan rok mininya. Tank top yang tidak mampu menutup sempurna dada dan belahannya. tank top yang membuat para lelaki terpaksa menelan ludah bila hanya dapat menikmati pemandangan indah itu di depannya.

"Eh, hei...," jawab Antony.
"Gimana kondisimu? Maaf ya aku baru bisa kemari, nengok kamu."

"Aku sudah jauh lebih baik kok?"

"Kapan boleh pulang?"

"Dokter belum ngasih tahu sih. Kamu repot-repot bawa makanan. Terima kasih, ya."

Mareta meletakkan kantong kertas berisi bakery dan cake.

"Engga repot kok, sekalian jalan tadi."

Dengan gerakan yang sangat halus, Antony menggeser bantal di sebelahnya dan dibawa ke pangkuannya. Menutupi pangkal paha yang tiba-tiba membengkak.
Ah, rupanya pesona Mareta juga menyergap lelaki dingin nan pendiam ini.

Mareta yang mengetahui hal itu hanya tersenyum tipis. Mengerti apa yang terjadi di balik bantal itu. Muncul niat iseng Mareta.
"Panas juga ya ruangan ini...." katanya sambil mengipas-kipaskan tangan seperti kegerahan.
"Iya, memang aku setting suhunya 29 derajat. Daripada aku kedinginan dan bisa demam. Tapi bisa kita setting dingin kok kalau memang kamu mau."

"Engga usah. Jangan! Kasihan kalau kamu demam ntar."

Lalu Mareta membuka blazernya dan melemparnya sembarangan di sofa yang ada di kamar 603 itu. dan selanjutnya memilih duduk di atas kasur di hadapan Antony. Hanya dengan atasan tank top. Setelah dari dekat Antony baru menyadari bahwa ternyata perempuan di hadapannya tidak memakai bra. Puting payudaranya tampak menyembul dengan sangat jelas.
Kembali dibuatnya Antony harus menenggak air liur.
Sambil menahan gejolak hasrat kelelakiannya. 
Mareta yang mengamati respon Antony, matanya berbinar. 

Dua insan yang haus kepuasan hasrat berhadapan. Lantas apa yang akan terjadi?



Nouva VitaWhere stories live. Discover now